Konsul Malaysia di Pekanbaru Mohammed Hosnie Shahiran bin Ismail. Foto: Surya/Riau1.
RIAU1.COM -Malaysia mengendalikan harga dan kualitas layanan medis, baik di rumah sakit pemerintah maupu swasta. Agar, biaya perawatan medis tetap terjangkau termasuk bagi warga Indonesia.
Konsul Malaysia di Pekanbaru Mohammed Hosnie Shahiran bin Ismail usai peresmian MHExpo di Grand Atrium Mal Living World Pekanbaru, Jumat (27/9/2024), mengumumkan adanya peningkatan signifikan dalam kontribusi wisata medis dari Indonesia ke Malaysia. Lebih dari Rp1 triliun pendapatan berasal dari wisatawan Indonesia yang berobat di Malaysia.
"Hal ini menunjukkan bahwa lebih dari 50% pendapatan wisata medis di Malaysia berasal dari pasien Indonesia," katanya.
Menurut Hosnie, kesuksesan ini tidak lepas dari beberapa faktor utama. Pertama, promosi yang gencar dilakukan oleh Malaysia Healthcare Travel Council (MHTC). Kedua, kualitas layanan medis di Malaysia yang tetap terjaga, dengan harga yang dikendalikan secara ketat.
"Rumah sakit swasta di Malaysia juga mengikuti peraturan yang ketat dalam menetapkan harga. Kami ingi. memastikan bahwa biaya perawatan tetap terjangkau," ujarnya.
Ketiga, metode pemasaran yang paling efektif adalah "word of mouth" atau dari mulut ke mulut. Pasien yang puas dengan perawatan di Malaysia cenderung menyebarkan pengalaman positif kepada saudara, teman, dan kolega.
"Ini menjadi salah satu alasan utama mengapa wisata medis dari Indonesia terus menunjukkan prestasi yang baik," sebut Hosnie.
Selain Jakarta, kota-kota lain seperti Surabaya dan Medan juga menjadi kontributor utama dalam peningkatan jumlah wisatawan medis ke Malaysia. Pekanbaru sendiri berada di peringkat lima besar dalam daftar kota dengan jumlah wisatawan medis terbanyak ke Malaysia.
Hosnie juga menambahkan bahwa MHTC memiliki mandat untuk mempromosikan wisata medis di Indonesia serta mempromosikan rumah sakit swasta di Malaysia. Upaya ini tidak hanya dilakukan oleh MHTC, tetapi juga oleh rumah sakit swasta Malaysia yang aktif dalam promosi dan pemasaran.
"Kolaborasi ini telah membantu meningkatkan jumlah wisatawan medis dari Indonesia secara signifikan," jelasnya.