Kuota Jalur Zonasi SPMB Tahun di Pekanbaru Berkurang, Afirmasi Dapat Porsi Lebih Besar
![Kepala Disdik Pekanbaru Abdul Jamal. Foto: Surya/Riau1.](https://www.riau1.com/assets/2025/02/11/1739292867-kuota-jalur-zonasi-spmb-tahun-di-pekanbaru-berkurang-afirmasi-dapat-porsi-lebih-besar.jpg)
Kepala Disdik Pekanbaru Abdul Jamal. Foto: Surya/Riau1.
RIAU1.COM -Kuota jalur zonasi dalam Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahun ajaran 2025/2026 mengalami pengurangan signifikan. Tahun ini, kuota jalur zonasi dikurangi menjadi 40 persen, berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang mencapai 50–70 persen.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru Abdul Jamal, Selasa (11/2/2025), mengatakan, proses SPMB akan berlangsung pada rentang waktu Juni hingga Juli. Terdapat empat jalur penerimaan yang dibuka, yakni jalur zonasi (domisili), jalur prestasi, jalur afirmasi (bagi siswa kurang mampu), dan jalur pindahan.
"Pada SPMB tahun ini, kuota jalur domisili hanya 40 persen, mengalami pengurangan dibandingkan tahun sebelumnya. Sebaliknya, jalur afirmasi mendapat porsi lebih besar. Sedangkan jalur prestasi bisa mencapai lebih dari 20 persen," ujarnya.
SPMB tahun ini memiliki perbedaan mendasar dibandingkan dengan sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) sebelumnya, terutama dalam pembagian kuota. Jika dalam PPDB jalur zonasi mendapat porsi dominan, kini kuotanya dikurangi.
Meski demikian, penerapan sistem zonasi tetap diberlakukan. Meskipun tidak disebutkan secara khusus seperti dalam PPDB sebelumnya.
Untuk tingkat Sekolah Dasar (SD), sistem penerimaan tetap sama dengan sebelumnya. Namun, perbedaannya ada di tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP).
"Jika sebelumnya jalur domisili mencapai 50–70 persen, dalam SPMB ini hanya 40 persen," jelas Jamal.
Rancangan perubahan ini telah melalui uji publik di Jakarta. Perubahan dalam sistem penerimaan tahun ini akan berdampak pada proses seleksi di sekolah.
Oleh karena itu, Disdik berencana melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Hal ini guna memastikan penerimaan peserta didik berjalan optimal dan transparan.
"Kami akan segera melakukan sosialisasi agar semua pihak memahami perubahan dalam sistem ini. Tujuannya agar proses penerimaan berjalan dengan baik dan adil bagi seluruh calon peserta didik," pungkasnya.