Komisi X DPR Sebut Kasus Perundungan di SMP Negeri 15 Pekanbaru Tak Terlalu Serius
Ketua Rombongan Komisi X DPR RI Karmila Sari saat meninjau SMP Negeri 15 Pekanbaru, Kamis (28/11/2024). Foto: Surya/Riau1.
RIAU1.COM -Anggota Komisi X DPR RI meninjau SMP Negeri 15 Pekanbaru, Kamis (28/11/2024). Mereka menilai kasua perundungan di SMP Negeri 15 tak terlalu serius dan hanya salah paham.
menyampaikan tanggapan terkait berbagai persepsi yang muncul seiring dengan viralnya kasus di SMP Negeri 15 Pekanbaru.
“Kami sudah berdiskusi dan menanyakan langsung ke pihak sekolah bersama Pj wali kota. Ternyata, ini hanya salah persepsi. Di kantor wali kota nanti, kami ingin melihat lebih konkret lagi. Tidak hanya mengenai kondisi ini, tetapi juga langkah preventif apa yang harus kita lakukan agar kasus serupa tidak terulang dan menjadi viral kembali,” kata Ketua Rombongan Komisi X DPR RI Karmila Sari usai meninjau SMP Negeri 15 Pekanbaru di Kelurahan Lembah Sari, Kecamatan Rumbai Timur, Kamis (28/11/2024).
Ia menekankan pentingnya perhatian bersama, tidak hanya dari Komisi X DPR, tetapi juga dari semua pihak terkait. Menurutnya, persepsi yang beredar di media sosial sering kali menyebabkan kegelisahan yang tidak perlu. Karena, kasus sebenarnya tidak separah yang dibayangkan di SMP Negeri 15 ini.
“Anak-anak didik saat ini berada dalam kondisi yang sangat dipengaruhi oleh persepsi, termasuk viralnya di media sosial. Padahal, kasusnya tidak terlalu serius. Kita perlu membiasakan diri untuk mengkondisikan langkah preventif agar kejadian serupa sangat minim terjadi,” ujarnya.
Karmila juga mengangkat isu kriminalisasi guru yang akhir-akhir ini sering menjadi sorotan. Ia mengingatkan bahwa guru juga perlu dilindungi. Rencana ke depan adalah untuk menyusun usulan perlindungan bagi guru yang akan dibahas oleh Badan Legislasi dan Komisi X DPR.
“Kami harus melihat track record dan karakter anak didik dalam menangani kasus. Orang tua juga perlu memberikan contoh yang baik. Guru dan orang tua harus saling mendukung agar sistem pendidikan dapat menghasilkan generasi yang berkualitas,” tambahnya.
Karmila mengajak semua pihak untuk belajar dari permasalahan yang ada dan mencari solusi bersama. Agar, tercipta lingkungan pendidikan yang kondusif dan mendukung perkembangan anak-anak.