Direktur Pengelolaan Sampah Direktorat Jenderal PSLB3 KLHK Novrizal Tahar di sela-sela sosialisasi Sampah Spesifik, Kamis (10/8/0/2023). Foto: Surya/Riau1.
RIAU1.COM -Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menargetkan pengelolaan sampah dari hulu ke hilir rampung pada 2025. Saat ini, pengelolaan sampah sudah mulai diurai mulai dari hilir hingga ke rumah tangga.
"Pada 2025, kami sudah ditargetkan pengelolaan sampah dari hulu ke hilir. Di hulu, kami melakukan pengelolaan sampa atau dikenal dengan nama extended producer responsibility (tanggung jawab produsen diperluas)," kata Direktur Pengelolaan Sampah Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, Bahan Beracun dan Berbahaya (PSLB3) KLHK Novrizal Tahar di sela-sela sosialisasi di Hotel Pangeran Pekanbaru, Kamis (10/8/2023).
Pengelolaan sampah dari hulu ke hilir ini berdasarkan Peraturan Menteri (Permen) LHK Nomor 75 Tahun 2019 tentang Peta Jalan Pengurangan Sampah. Jadi, botol minuman, bungkusan makanan di redesign (daur ulang) sampai take back (penarikan produk) oleh produsen.
"Sekarang ini sudah sekitar 500 merek produk yang sudah melakukan komunikasi dengan kami. Misalnya, salah produk minuman ringan yang telah membangun industri hilirnya untuk pengolahan sampah botol menjadi botol kembali. Mereka yang mengambil kembali botolnya. Itu di hulu," jelas Novrizal.
Di sisi tengah, masyarakat didorong dalam pengurangan sampah. Salah satu contohnya adalah bank sampah. Ada 25.000 unit bank sampah di Indonesia.
Sampah kertas yang terpilah 8 juta ton setahun untuk industri kertas. Peranan masyarakat sangat penting dalam memilah sampah kertas menjadi bahan baku lagi.
"Kami juga membangun perubahan perilaku masyarakat. Kami mendorong gerakan minim sampah seperti membatasi penggunaan barang sekali pakai, belanja bawa keranjangnya ke pasar, menghabiskan makanan, memilah sampah di rumah, dan membaut kompos di rumah," urai Novrizal.
Di bagian hilir, KLHK mendorong industrialisasi pengolahan sampah. KLHK sudah ada program pengolahan sampah menjadi energi listrik.
Ada 12 kota yang telah ditetapkan utk mengolah sampah menjadi energi listrik, salah satunya di Surabaya. Di Surabaya, 1.000 ton sampah diolah menjadi energi listrik setiap hari.
"Kami juga mendorong sampah menjadi biomassa. Sehingga, sampah itu bisa menjadi bahan campuran bahan bakar batubara," ucap Novrizal.
Banyak offtaker (pembeli bahan baku sampah) yang menampung seperti pabrik semen, PLTU Tenayan di Pekanbaru, industri pupuk, dan smelter yang basisnya menggunakan batu bara. KLHK juga mendorong pengolahan sampah organik dengan teknologi insect atau dikenal dengan maggot (belatung).
"Kami mengimpor 80.000 ton setahun tepung jeroan dari luar negeri untuk pakan ternak," sebut Novrizal.