Sekretaris Dinkes Pekanbaru Dokter Fira Septiyanti. Foto: Surya/Riau1.
RIAU1.COM -Menyusul penetapan status Kejadian Luar Biasa (KLB) malaria di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pekanbaru mengambil langkah antisipasi untuk memastikan kasus serupa tidak terjadi. Hal ini semakin diperkuat setelah terdeteksi satu kasus impor malaria dari luar Kota Pekanbaru.
Sekretaris Dinkes Pekanbaru Dokter Fira Septiyanti menegaskan bahwa kasus malaria akibat penularan lokal tidak ada saat ini. Hanya saja beberapa waktu lalu, ada kasus impor dari luar kota.
"Kami segera menindaklanjuti temuan kasus tersebut dengan melakukan penyelidikan epidemiologi, termasuk pemeriksaan darah tepi terhadap orang yang kontak dengan pasien. Hasil pemeriksaan darah tepi terhadap kontak pasien menunjukkan hasil negatif semua," ungkapnya.
Pasien yang terjangkit malaria adalah seorang pekerja yang baru saja kembali dari Provinsi Sumatra Utara. Setelah bekerja, si pasien terjangkit malaria dan mendapat perawatan di Kota Pekanbaru. Sehingga, kasus ini dianggap sebagai kasus impor.
Meski tidak ada penularan lokal, Dinkes tetap melakukan langkah-langkah antisipasi. Warga yang mengalami gejala malaria, seperti demam menggigil, diingatkan untuk segera memeriksakan kondisi kesehatannya ke pusat layanan kesehatan terdekat.
"Bila mengalami gejala, warga sebaiknya langsung menuju pusat layanan kesehatan untuk menjalani pemeriksaan dan perawatan lebih lanjut," tegas Dokter Fira.
Langkah antisipatif ini diharapkan dapat menjaga Kota Pekanbaru tetap bebas dari penularan lokal malaria. Langkah ini juga memastikan kesehatan warga tetap terjaga di tengah ancaman penyakit tersebut.