Jalan Kaki ke Sekolah, Porsi Makan Siang Pelajar di Perbatasan Pekanbaru Lebih Banyak
Pj Wali Kota Pekanbaru Risnandar Mahiwa. Foto: Surya/Riau1.
RIAU1.COM -Pemko Pekanbaru sedang memetakan jumlah sekolah, pelajar, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) guna menyokong kebutuhan makan siang gratis. Tim pemko juga telah turun langsung mengecek persediaan bahan pangan seperti daging sapi, telur, ayam, dan kebutuhan lainnya.
Penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru Risnandar Mahiwa menyampaikan laporan kepada Pj Gubernur Riau Rahman Hadi terkait implementasi program makan siang bergizi bagi anak sekolah pada 28 Oktober 2024. Simulasi program makan siang bergizi ini dilakukan dalam dua tahap.
"Pada simulasi tahap pertama, sebanyak 3.000 pelajar SD dan SMP di area perkotaan menerima paket makan siang bergizi seharga Rp15.000 per kotak. Kami sudah bekerja sama dengan ahli gizi untuk menyusun menu yang mencakup susu, ayam, sayur, nasi, dan buah," katanya.
Hasilnya, simulasi berjalan lancar di pusat kota. Karena, anak-anak tidak mengeluarkan energi yang besar.
"Mereka diantar-jemput (orang tua)," jelas Risnandar.
Namun, tantangan muncul pada simulasi tahap kedua. Simulasi tahap kedua ini menyasar anak-anak di wilayah perbatasan.
"Sebagian anak harus menempuh jarak yang jauh ke sekolah. Anak-anak di perbatasan ini banyak yang berjalan kaki. Jadi energi mereka lebih banyak terkuras," ucap Risnandar.
Ketika diberi porsi makanan yang sama, ternyata ada yang merasa kurang kenyang. Kendala ini telah dilaporkan kepada Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), sesuai permintaan wakil presiden, untuk mengevaluasi program lebih lanjut.
"Kami berharap distribusi makan siang gratis ini nantinya dapat melibatkan UMKM lokal. Sehingga, jarak antara penyedia makanan dan sekolah lebih dekat, efisien, dan memenuhi standar gizi yang diperlukan," harap Risnandar.