Kepala Satker P2P Balai Prasarana Permukiman Wilayah Riau Ditjen Cipta Karya Kemen PUPR Yenni Mulyadi. Foto: Surya/Riau1.
RIAU1.COM -Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) telah memproses 700 meter kubik tinja setiap hari. Aliran limbah itu berasal dari 40 sambungan rumah (SR) dan truk sedot tinja.
Kepala Satuan Kerja (Satker) Pelaksanaan Prasarana Permukiman (P2P) Balai Prasarana Permukiman Wilayah Riau Direktorat Jenderal (Ditjen) Cipta Karya Kemen PUPR Yenni Mulyadi, Senin (30/10/2023), mengatakan, layanan air limbah setempat (truk sedot tinja) sudah difungsikan sejak Juni 2023. Pengolahan dari truk sedot tinja ini berkapasitas 100 meter kubik per hari.
"Saat ini, kami sudah menerima air limbah melalui perpipaan dengan minimum aliran 600 kubik per hari. Rata-rata, kami terima air limbah 700 kubik per hari. Dari 300 SR, sekitar 40 SR sudah tersambung ke jaringan perpipaan IPAL," ujarnya.
Lingkup perpipaan IPAL ini melayani lima kecamatan. Perpipaan sektor Selatan (SC-1 dan SC-2) meliputi Kecamatan Sukajadi. Sedangkan sektor Utara (NC) meliputi Kecamatan Senapelan, Pekanbaru Kota, Limapuluh, Kecamatan Tenayan Raya. Sedangkan lokasi fasilitas IPAL (B1) berada di Kelurahan Bambu Kuning, Tenayan Raya.
"Permasalahan saat ini, ada warga uang membuka tutup man hole (lubang saluran). Akibatnya, ada sedimentasi muncul di aliran pipa IPAL. Ada temuan pasir, batu, dan lumpur serta kayu di jaringan perpipaan," ungkapnya.
Kedalaman pipa mencapai 12 meter menuju rumah pompa. Panjang pipa keseluruhan 53 Kilometer. Pipa ini juga melintas sungai Sail.
"Saat ini, kami masih menunggu Odour Control (pengendali bau) dari Italia. Alat ini akan tiba pada 15 November," ucap Yenni.
Kemen PUPR juga sudah melakukan transfer pengetahuan operasional IPAL. Sehingga, UPT PAL Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Pekanbaru siap mengoperasikan instalasi ini.