Kepala Dinas PUPR Pekanbaru Edward Riansyah. Foto: Surya/Riau1.
RIAU1.COM -Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Kota Pekanbaru menggunakan teknologi Fixed-Bed Biofilm Activated Sludge (FBAS). Teknologi ini adalah proses pengolahan air limbah dengan media bakteri berupa akar tanaman dan akar artifisial (biomodule).
Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Pekanbaru Edward Riansyah, Senin (15/4/2024).
"Lingkup layanan IPAL Skala Kota (Pekanbaru Sewerage System) dengan 11.000 sambungan rumah (SR). IPAL ini mampu mengelola lumpur tinja yang diangkut truk tinja hingga 100 kubik per hari," katanya.
Layanan pengelolaan lumpur tangki septik merupakan salah satu jasa layanan IPAL Bambu Kuning. Pelayanan IPAL mencakup penyedotan lumpur tangki septik (lebih dikenal dengan sedot tinja atau lumpur domestik) dan layanan pengolahan lumpur tangki septik.
"Layanan penyedotan lumpur tangki septik dapat dilakukan secara terjadwal maupun berdasarkan permintaan. Pengelolaan lumpur tangki septik di IPAL Bambu Kuning tidak hanya berasal dari truk sedot milik UPT PAL PUPR Kota Pekanbaru, tetapi juga milik swasta," jelas Edu, sapaan akrabnya.