IPAL Pekanbaru Berkapasitas 8.100 Meter Kubik per Hari, Idealnya 11.000 SR

25 Oktober 2023
Sekdako Pekanbaru Indra Pomi Nasution. Foto: Surya/Riau1.

Sekdako Pekanbaru Indra Pomi Nasution. Foto: Surya/Riau1.

RIAU1.COM -Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) tengah dalam masa perawatan dan uji coba di Pekanbaru. IPAL ini berkapasitas cukup besar yaitu 8.100 meter kubik per hari.

Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Pekanbaru Indra Pomi Nasution, Rabu (25/10/2023), mengatakan, pembangunan 300 SR IPAL telah dianggarkan tahun ini. Sebanyak 550 SR juga telah dianggarkan pada 2024. Sebanyak 500 SR dianggarkan pada 2025.

"Kami juga telah mengusulkan pembangunan SR ke sumber-sumber pendanaan lain seperti Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Pemprov Riau," ucap Indra Pomi.

Pembangunan 200 sambungan rumah (SR) pada 2024 di SC-1 (area Selatan 1). Anggarannya dari DAK Sanitasi. Pemko juga mengajukan dana hibah until pembangunan 350 SR pada 2024. Rinciannya, 150 SR di SC-1 dan 200 SR di NC (area Utara).

Kepala Satuan Kerja (Satker) Pelaksanaan Prasarana Permukiman (P2P) Balai Prasarana Permukiman Wilayah Riau Direktorat Jenderal (Ditjen) Cipta Karya Kemen PUPR Yenni Mulyadi dalam pemaprannya di Aula Gedung Utama Kompleks Perkantoran Tenayan Raya, Senin (23/10/2023), mengatakan, MSMIP merupakan kegiatan dalam meningkatkan di tiga kota di Indonesia yaitu Pekanbaru, Jambi, dan Makassar. Program ini diharapkan dapat mereduksi pencemaran badan air dari limbah domestik yang secara langsung dibuang ke lingkungan di setiap kota.

"Di Kota Pekanbaru, kegiatan MSMIP meliputi pembangunan IPAL dengan kapasitas 8.100 meter kubik per hari. Jaringan perpipaan untuk melayani kapasitas dengan 11.000 SR," ujarnya.

Paket pekerjaan MSMIP adalah pembangunan jaringan perpipaan air limbah kota Area Selatan (SC-1 dan SC-2), area Utara (NC), dan fasilitas IPAL (B1). Fasilitas IPAL ini dikelola oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) PAL Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR).

"UPT PAL ini membutuhkan personel seperti tata usaha, operator, mekanik, tim pemeliharaan jaringan, petugas laboratorium, sekuriti, sopir sekaligus helper, Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT), dan nursery," jelas Yenni.

Jumlah personel yang dibutuhkan 28 orang pada 2023. Kebutuhan personel bertambah menjadi 45 orang pada 2024. Jumlah personel dibutuhkan 51 orang pada 2025.