
Kepala BPP Pekanbaru M Jamil. Foto: Istimewa.
RIAU1.COM -Kini, sampah plastik kini bukan lagi sekadar permasalahan lingkungan. Tetapi, sampah plastik juga berpeluang besar bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Dalam upaya mendukung pengelolaan sampah yang lebih inovatif, Badan Penelitian dan Pengembangan (BPP) Kota Pekanbaru menyerahkan Shredder Machine (Mesin Pencacah) dan Moulding Injection Plastik kepada UMKM ROM, sebuah usaha yang bergerak di bidang pengolahan sampah plastik. Mesin pencacah plastik ini merupakan hasil sinergi antara Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDa) Provinsi Riau, BPP Pekanbaru, Inkubator Bisnis dan Teknologi Komunitas Masyarakat Inovatif Pekanbaru (IBT-KMIP), serta Sekolah Tinggi Teknologi Pekanbaru (STTP).
Kepala BPP Pekanbaru Muhammad Jamil, Minggu (2/2/2025), menegaskan bahwa inovasi ini diharapkan dapat membantu UMKM mengolah sampah plastik secara lebih efektif. Diharapkan, alat ini tidak hanya membantu dalam pengelolaan sampah, tetapi juga membuka lapangan pekerjaan dan meningkatkan perekonomian masyarakat.
"Dengan adanya teknologi ini, kita dapat mengatasi permasalahan lingkungan sekaligus menciptakan peluang usaha baru,” ujarnya.
Dukungan terhadap inovasi ini juga datang dari akademisi. Lukman Hakim Nasution dari BRIDa Provinsi Riau menjelaskan bahwa mesin pencacah dan mesin cetak plastik ini merupakan hasil tugas akhir mahasiswa STTP. BRIDa Riau bangga bahwa inovasi mahasiswa dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.
"Ini adalah salah satu bentuk nyata pengabdian perguruan tinggi kepada masyarakat,” jelasnya.