Dua Bayi Terlantar di Pekanbaru Dapat Penanganan, Salah Satunya Miliki Orangtua Asuh

27 Januari 2025
Kepala Dinsos Pekanbaru Idrus. Foto: Surya/Riau1.

Kepala Dinsos Pekanbaru Idrus. Foto: Surya/Riau1.

RIAU1.COM -Dinas Sosial (Dinsos) Kota Pekanbaru menangani dua kasus bayi terlantar sepanjang tahun lalu. Kedua bayi tersebut ditemukan dalam kondisi memprihatinkan setelah ditinggalkan oleh orangtuanya di lokasi berbeda.

Data Dinsos menyebutkan, bayi pertama ditemukan di dekat Perumahan Royal Madani, Kecamatan Bukitraya. Sedangkan bayi kedua ditemukan di Kecamatan Kulim.

Kepala Dinsos Pekanbaru Idrus, Senin (27/1/2025), mengatakan pihaknya telah melakukan berbagai langkah untuk memastikan kedua bayi tersebut mendapatkan penanganan yang layak. Salah seorang bayi, yang ditemukan di Perumahan Royal Madani, kini telah mendapatkan orangtua asuh. 

"Proses pengangkatan sebagai orangtua asuh berlangsung ketat. Prosesnya butuh waktu hingga tiga bulan untuk memastikan kelayakan calon keluarga asuh," ujarnya.

Bayi tersebut bisa dibawa pulang oleh orangtua asuhnya pada 24 Januari. Prosesnya cukup panjang untuk memastikan bayi itu layak dirawat.

"Namun, status orangtua asuh saat ini masih bersifat sementara, berlaku selama enam bulan hingga satu tahun. Selama periode tersebut, kami akan terus melakukan pengawasan, termasuk kunjungan ke rumah untuk memantau kondisi bayi dan memastikan kelayakan pengasuhan," ungkap Idrus.

Dinsos akan melakukan evaluasi setiap dua bulan. Jika orangtua asuh ingin mengangkat bayi itu sebagai anak permanen, prosesnya harus melalui pengadilan.

Sementara itu, bayi kedua yang ditemukan di Kecamatan Kulim masih dalam proses pencarian orangtua asuh. Serangkaian tahapan akan dilakukan untuk memastikan bayi tersebut mendapatkan keluarga yang benar-benar layak dan bertanggung jawab.

“Proses ini membutuhkan waktu. Karena kami harus memastikan keluarga asuh memenuhi semua syarat, baik secara emosional, finansial, maupun lingkungan,” ungkap Idrus.

Dinsos berkomitmen untuk melindungi dan memberikan masa depan yang lebih baik bagi bayi-bayi terlantar. Melalui pengawasan ketat dan proses yang terukur, diharapkan setiap bayi yang ditangani mendapatkan keluarga yang dapat memberikan cinta dan perlindungan.

“Anak-anak ini adalah amanah yang harus kami jaga. Kami berharap masyarakat juga turut peduli dan melaporkan jika menemukan kasus serupa,” tutup Idrus.