Kepala Dishub Pekanbaru Yuliarso. Foto: Surya/Riau1.
RIAU1.COM -Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Pekanbaru mengungkapkan berbagai tantangan dalam memperbaiki halte bus Trans Metro Pekanbaru (TMP). Salah satu kendala utama adalah keterbatasan anggaran.
"Namun, kami telah berupaya mencari solusi alternatif, termasuk menggandeng pihak ketiga melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR). Kami sudah mencoba melibatkan pihak ketiga untuk membantu pembangunan dan perbaikan halte," kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Pekanbaru Yuliarso, Senin (13/1/2025)
Contohnya, di Jalan Riau Ujung. Satu unit halte telah dibangun oleh perusahaan iklan melalui dana CSR tanpa menggunakan anggaran APBD.
"Ini memberikan manfaat bagi kedua belah pihak. Mereka mendapatkan keuntungan dari promosi, dan kami mendapatkan fasilitas yang dibutuhkan masyarakat,” ujar Yuliarso.
Selain itu, perbaikan halte secara rutin tetap dilakukan menggunakan anggaran yang tersedia, meskipun terbatas. Tantangan lain yang kerap dihadapi adalah aksi vandalisme, seperti coretan dan perusakan fasilitas umum.
“Kami sudah mengidentifikasi beberapa kasus vandalisme, tetapi untuk penindakan masih cukup sulit. Oleh karena itu, kami mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjaga fasilitas ini,” ucapnya.
Yuliarso menekankan bahwa halte-halte tersebut adalah aset publik yang dibangun menggunakan uang pajak dan retribusi masyarakat. Oleh sebab itu, peran aktif warga sangat dibutuhkan untuk menjaga fasilitas umum tetap dalam kondisi baik.
“Kami akan terus mencari solusi di luar anggaran APBD, seperti kerja sama dengan pihak swasta. Hal ini terbukti efektif dalam beberapa kasus. Harapannya, langkah ini dapat membantu mengatasi keterbatasan anggaran dan mempercepat perbaikan fasilitas,” tutup Yuliarso.