Dishub Pekanbaru Bangun Lajur Khusus BRT Sepanjang 15,8 Kilometer

13 November 2023
Kepala Dishub Pekanbaru Yuliarso. Foto: Surya/Riau1.

Kepala Dishub Pekanbaru Yuliarso. Foto: Surya/Riau1.

RIAU1.COM -Kota Pekanbaru termasuk salah satu dari enam kota yang akan menjadi percontohan dalam pengembangan transportasi umum massal berbasis jalan/Bus Rapid Transit (BRT). Pengembangan transportasi umum massal ini juga masuk dalam strategis nasional.

"Enam kota itu yakni, Makassar, Pekanbaru, Batam, Bandung, Semarang, dan Medan. Kami sudah memiliki feasibility study (uji kelayakan) terkait BRT," kata Kepala Dishub Pekanbaru Yuliarso, Senin (13/11/2023).

Studi kelayakan telah dilakukan untuk merancang sarana dan prasarana angkutan massal BRT, mengidentifikasi kebutuhan biaya, menganalisis manfaat lingkungan, sosial, dan ekonomi yang dihasilkan dari penggunaan BRT. Dalam perencanaannya, ada 15,8 Kilometer koridor BRT dengan lajur khusus dan 23 unit stasiun BRT yang akan dibangun.

"Untuk rutenya, BRT akan melayani 9 rute dengan estimasi penumpang hingga 50 ribu perjalanan setiap harinya. Untuk titik integrasinya ada di Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru dan Terminal Bandar Raya Payung Sekaki (BRPS)," jelas Yuliarso.

Dalam pembangunan infrastruktur tersebut, Pemko Pekanbaru harus mengeluarkan anggaran ratusan miliar. Guna memenuhi dari total anggaran tersebut, Dishub Pekanbaru meminta bantuan anggaran dari pemerintah provinsi dan pusat.

"Rutenya dari Mal Pekanbaru, Jalan Sudirman, Tuanku Tambusai, Soekarno Hatta, dan Jalan Soebrantas. Pekanbaru sudah layak untuk BRT ini. Jalan tidak diperlebar tapi dimaksimalkan fungsinya dan ditata lagi," ungkap Yuliarso.

Rencananya, BRT menggunakan lajur tengah ini bakal dibangun mulai tahun 2025 mendatang. BRT sendiri merupakan bagian dari rencana pembangunan jangka panjang (RAJP) 2005 - 2025.