Disdik Pekanbaru Dorong Permainan Tradisional Diterapkan di Sekolah

22 Januari 2025
Kepala Disdik Pekanbaru Abdul Jamal. Foto: Surya/Riau1.

Kepala Disdik Pekanbaru Abdul Jamal. Foto: Surya/Riau1.

RIAU1.COM -Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru mengimbau pihak sekolah untuk kembali memperkenalkan permainan tradisional kepada para peserta didik. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan interaksi sosial anak sekaligus melestarikan budaya lokal.

Kepala Disdik Pekanbaru Abdul Jamal, Rabu (22/1/2025), menyebutkan bahwa beberapa permainan tradisional yang diusulkan untuk dikenalkan kembali meliputi yeye, egrang, gasing, dan congklak. Pihak sekolah diminta mengenalkan kembali permainan tradisional ini.

"Misalnya melalui perlombaan di sekolah. Kita bisa mulai dari egrang, congklak, dan lainnya," katanya.

Pengenalan permainan tradisional ini tidak masuk ke dalam Kurikulum Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Tetapi, permainan tradisional ini sebagai inisiatif tambahan guna mendukung pengembangan karakter siswa.

Disdik telah menerapkan Kurikulum Merdeka yang mengutamakan penguatan karakter dan kompetensi siswa. Dalam Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), siswa diajak mengembangkan keterampilan melalui berbagai kegiatan, termasuk olahraga, seni, dan budaya.

"Melalui P5, siswa belajar seni seperti tari persembahan, bernyanyi lagu Melayu, dan berpantun. Ini bagian dari pengembangan kompetensi sekaligus pelestarian budaya daerah," jelas Abdul Jamal.

Dengan memperkenalkan permainan tradisional, Disdik berharap anak-anak tidak hanya mendapatkan hiburan, tetapi juga belajar nilai-nilai kerja sama, kejujuran, dan kreativitas. Langkah ini menjadi bagian dari komitmen Disdik untuk menciptakan generasi yang cerdas, berbudaya, dan berbudi pekerti luhur.