Kepala Dinsos Pekanbaru Idrus. Foto: Surya/Riau1.
RIAU1.COM -Dinas Sosial (Dinsos) Kota Pekanbaru berkomitmen mengatasi permasalahan gelandangan dan pengemis (gepeng) yang semakin marak di persimpangan lampu merah. Untuk itu, Dinsos berencana menempatkan petugas di setiap titik lampu merah strategis.
Kepala Dinsos Pekanbaru Idrus, Kamis (9/1/2025), menjelaskan bahwa rencana ini sudah mulai diujicobakan sejak akhir 2024. Rencana ini akan diterapkan penuh pada 2025.
"Kami akan menempatkan minimal empat petugas di setiap lampu merah, terdiri dari satgas, pegawai kontrak, maupun pegawai negeri sipil. Kami juga akan meminta dukungan dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) untuk penguatan pengawasan," ujarnya.
Saat ini, Dinsos memiliki 26 orang petugas. Untuk mengatasi keterbatasan personel, Dinsos akan berkoordinasi dengan beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) seperti Satpol PP, Dinas Perhubungan (Dishub), dan Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Manusia (DP3AM).
"Modus operandi gepeng semakin beragam. Ada yang berpura-pura berdagang, seperti menjual tisu, namun ujung-ujungnya meminta sedekah. Bahkan, ada yang membawa sapu untuk berpura-pura menjadi petugas kebersihan. Kami akan bekerja sama dengan DLHK dan dinas terkait lainnya untuk menangani hal ini," terang Idrus.
Selain itu, Dinsos juga akan fokus menangani eksploitasi anak di jalanan. Dinsos akan berkoordinasi dengan DP3AM untuk melindungi anak-anak yang sering diperalat untuk mengemis.
Namun, keberhasilan program ini juga sangat bergantung pada kesadaran masyarakat. Idrus mengimbau agar masyarakat tidak memberikan sumbangan di jalanan. Karena, hal ini justru memicu keberlanjutan aktivitas gepeng.
"Kami mengajak masyarakat menyalurkan sumbangan melalui lembaga resmi seperti Baznas atau lembaga sosial lainnya," ucap Idrus.