Dinas PUPR Pekanbaru saat uji coba ekskavator amfibi di sungai Sail. Foto: Istimewa.
RIAU1.COM -Ekskavator amfibi yang dinanti Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Pekanbaru telah beroperasi. Alat berat ini digunakan untuk mengeruk sedimen sungai dan drainase besar lainnya.
"Saya bersama beberapa pejabat Dinas PUPR dan Camat Kulim Raja Faisal langsung menyaksikan demontrasi ekskavator amfibi ini di Sungai Sail, wilayah Harapan Raya," kata Kepala Dinas PUPR Pekanbaru Edward Riansyah, Selasa (12/12/2023).
Ekskavator amfibi ini mampu mengapung dengan stabilitas tinggi. Ekskavator amfibi ini mampu beroperasi di air dalam.
"Ekskavator ini memiliki standar tersertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dengan predikat produk dalam negeri. Ekskavator amfibi ini adalah wujud komitmen Pemko Pekanbaru dalam menanggulangi banjir," ucap Edu, sapaan akrabnya.
Diberitakan sebelumnya, berdasarkan masterplan (rencana induk) penanganan banjir Kota Pekanbaru tahun 2020 terdapat 121 titik banjir yang disebabkan oleh 363 titik masalah. Pada periode Januari sampai April 2023 telah dilakukan 85 titik penanganan masalah.
Dalam penanganan banjir di Kota Bertuah, Pemko Pekanbaru telah melakukan beberapa inovasi percepatan penanganan banjir. Pertama, mengurangi titik masalah yang berulang dengan cara penambahan armada alat berat dan grup pasukan kuning.
Kedua, penyesuaian anggaran perencanaan dan pembangunan dalam memetakan sistem drainase perkotaan dan lingkungan berdasarkan Masterplan Banjir. Ketiga, prioritas anggaran OP dan normalisasi.
Keempat, penambahan armada alat berat seperti ekskavator amfibi 1 unit seharga Rp5,3 miliar. Kemudian, ekskavator mini dua unit seharga Rp1,5 miliar.