Pj Wali Kota Pekanbaru Muflihun. Foto: Surya/Riau1.
RIAU1.COM -Pemko Pekanbaru akan membangun halte modern seperti di Jakarta. Namun, pembangunan halte bus Trans Metro Pekanbaru (TMP) ini butuh anggaran besar.
"Kami akan fokus untuk pengembangan transportasi jalur bus penumpang dari Jalan Jenderal Sudirman hingga ke Jalan Soebrantas. Desainnya sangat bagus," kata Penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru Muflihun, Jumat (15/12/2023).
Program pengembangan Bus Rapid Transit (BRT) ini diharapkan bisa mengurangi kemacetan dan polusi udara. Karena, Pekanbaru masuk salah satu dari 10 kota terpadat di Indonesia.
"Hanya saja, kami masih mencoba mencari pembiayaannya. Karena, anggaran yang dibutuhkan sangat besar. Kami akan mencari anggaran di Pemprov Riau dan pemerintah pusat. Ini baru rencana," ujar Muflihun.
Diberitakan sebelumnya, program pengembangan Bus Rapid Transit (BRT) masuk dalam rencana strategis Direktorat Jenderal (Ditjen) Perhubungan Darat (Hubda) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) pada 2020-2024. The Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit/GIZ (perusahaan internasional milik Pemerintah Jerman) sebagai mitra pelaksana sudah menuntaskan pembuatan Feasibility Study (studi kelayakan) halte di tengah jalan.
Country Director GIZ Martin Hansen dalam pertemuan di Hotel Pangeran Pekanbaru, Kamis (19/10/2023), mengatakan, pembangunan halte modern ini menelan anggaran sebesar Rp850 miliar. Pekanbaru menjadi satu dari enam kota percontohan dalam pengembangan BRT.
"Pada tahap awal ini, kami menghubungkan koridor dari Jalan Jenderal Sudirman hingga Jalan Soebrantas. Desain halte bus ini bagus dan diharapkan jadi satu solusi mengurangi kemacetan kota," harapnya.
Dengan halte dan bus yang nyaman, maka masyarakat cenderung naik transportasi massal. Jika masyarakat lebih banyak naik bus, maka polusi udara bisa berkurang.
Kesempatan berbeda, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Pekanbaru Yuliarso menjelaskan, nota kesepahaman terkait pengembangan BRT sudah diteken pada 2019. Sejumlah upaya sudah dilakukan, salah satunya perbaikan transportasi massal.
"Kami sudah memiliki bus Trans Metro Pekanbaru sejak 2009 silam. Sejak saat itu, kami terus melakukan perbaikan," ungkapnya.
Kota Pekanbaru juga sudah memiliki
rencana induk jaringan transportasi jalan sejak 2022. Diharapkan, Pekanbaru bisa memiliki transportasi massal.