BPJS Terbantu Program Jaminan Kesehatan Pekanbaru Bertuah

29 Juli 2023
Direktur Perencanaan Pengembangan dan Manajemen Risiko BPJS Kesehatan Mahlil Ruby sebelum peresmian program Jaminan Kesehatan Pekanbaru Bertuah di RSD Madani, Jumat (28/7/2023). Foto: Istimewa.

Direktur Perencanaan Pengembangan dan Manajemen Risiko BPJS Kesehatan Mahlil Ruby sebelum peresmian program Jaminan Kesehatan Pekanbaru Bertuah di RSD Madani, Jumat (28/7/2023). Foto: Istimewa.

RIAU1.COM -BPJS Kesehatan merasa terbantu dengan program Jaminan Kesehatan Pekanbaru Bertuah. Pasalnya, biaya pengobatan warga telah ditanggung Pemko Pekanbaru.

Direktur Perencanaan Pengembangan dan Manajemen Risiko BPJS Kesehatan Mahlil Ruby sebelum peresmian program Jaminan Kesehatan Pekanbaru Bertuah di Rumah Sakit Daerah (RSD) Madani, Jumat (28/7/2023), mengatakan, penyelenggaraan jaminan kesehatan cukup efektif dan efisien di Indonesia. Indonesia sudah mampu mencapai Universal Health Coverage (UHC) dalam waktu 10 tahun.

Di dunia, negara yang paling cepat mencapai UHC hanya Korea Selatan (Korsel). Sementara itu, Indonesia sudah mampu mencapai 98 persen UHC pada 2024.

"Jaminan kesehatan merupakan hak seluruh warga negara Indonesia. Hak inilah yang kami wujudkan dalam bentuk jaminan kesehatan. Jaminan kesehatan ini baru sukses kami selenggarakan apabila ada peran dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah," ujar Mahlil.

Karena, banyak kelompok masyarakat yang berpenghasilan tidak tetap. Berbeda dengan negara-negara Eropa yang penduduknya sudah bekerja di sektor formal. Maka, iuran kesehatan bisa dibayar oleh masyarakatnya.

Namun, warga negara Indonesia berada sedikit di atas garis kemiskinan tidak mampu membayar iuran kesehatan. Walaupun iurannya Rp35.000 untuk kelas 3. Karena, sisa iuran yang Rp7.000 dibayar oleh pemerintah.

"Meski begitu, banyak juga warga yang tidak mampu menjadi peserta jaminan kesehatan nasional. Kami berharap ada peran pemerintah daerah seperti hari ini di Pekanbaru," harap Mahlil.