Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Pekanbaru Octavianus Nahuway. Foto: Istimewa.
RIAU1.COM -Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pekanbaru mengimbau warga bersiap menghadapi potensi dampak dari fenomena La Nina. Warga diimbau selalu memantau informasi terkini melalui website dan media sosial (medsos).
"La Nina ini berpotensi menyebabkan bencana alam karena curah hujan, seperti longsor, banjir, dan angin puting beliung. Apabila mengalami bencana, hubungi Call Center kami di nomor 0811-76-51464," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pekanbaru Octavianus Nahuway, Selasa (14/2/2023).
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan fenomena La Nina akan terjadi di wilayah Riau, termasuk Pekanbaru, sekitar 11-17 Februari ini. La Nina adalah fenomena alam dimana suhu permukaaan laut di Samudra Pasifik bagian tengah turun hingga menjadi lebih dingin daripada biasanya.
Sebelumnya, BPBD menyatakan Intensitas hujan cenderung ringan di Pekanbaru pada awal tahun 2023. Padahal selama Desember 2022, curah hujan sangat tinggi yang menyebabkan banjir di beberapa kecamatan.
"Pada 10 November 2022 lalu, kami sudah menetapkan Pekanbaru berstatus Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi. Intensitas curah hujan cukup signifikan sejak saat itu hingga beberapa hari lalu," kata Kepala BPBD Pekanbaru Zarman Candra, Selasa (3/1/2023).
Tim tanggap bencana yang telah dibentuk merespon dengan cepat wilayah yang terdampak banjir. Posko tim tanggap bencana ini didirikan di halaman Kantor BPBD. Sehingga, tim dapat bergerak dengan cepat.
"Kami selalu berkoordinasi dengan DLHK, Dinas PUPR, Dinas Perkim, dan dinas lainnya. Sehingga, bencana menjadi atensi kita semua. Kami juga tetap memantau kawasan permukiman di bantaran sungai," ujar Zarman.
Untuk diketahui, ada beberapa daerah yang terdampak bencana Hidrometeorologi seperti Kecamatan Tenayan Raya, Kulim, Bukit Raya, dan Sail. Kecamatan-kecamatan ini berpotensi banjir.