BBPOM Pekanbaru Bimbing Pelaku UMKM Urus Izin Usaha

21 Juni 2023
Kepala BBPOM Pekanbaru Yosef Dwi Irwan. Foto: Surya/Riau1.

Kepala BBPOM Pekanbaru Yosef Dwi Irwan. Foto: Surya/Riau1.

RIAU1.COM -Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Pekanbaru membimbing para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) mengurus izin usaha. BBPOM menggandeng relawan dari kalangan mahasiswa guna membantu pelaku UMKM

"Kami memberikan kemudahan untuk akses perizinan bagi UMKM baik berupa NIB, NPWP, peta lokasi, denah layout saran produksi, alur produksi, deskripsi produk, sarana produksi terpisah dari dapur rumah tangga, dan sertifikat halal. Jadi izin ini terpadu," kata Kepala BBPOM Pekanbaru Yosef Dwi Irwan usai peluncuran aplikasi Sipetir Aman dan Bimtek bagi pelaku UMKM di Hotel Premiere, Selasa (20/6/2023). 

Karena, setiap izin UMKM saling terkait. Dengan aplikasi Sinergi Pendampingan Terpadu Izin Edar yang Ramah Lingkungan (Sipetir Aman), pelaku UMKM bisa mengakses perizinan dan pembiayaan dalam satu waktu.

"Namun, belum semua UMKM siap dengan digitalisasi. Makanya, kami memfasilitasi dengan mengerahkan relawan yang profesional membantu UMKM," ungkap Yosef. 

Para relawan ini perpanjangan tangan dari BBPOM. Relawan ini berasal dari kalangan mahasiswa. 

"Mereka akan membantu mengunggah dokumen, label, dan lain sebagainya di aplikasi Sipetir Aman. Karena, pemahaman pelaku UMKM terbatas," jelas Yosef. 

Relawan juga akan memberikan pemahaman terkait Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Omzet UMKM yang tak mencapai nominal tertentu tak harus bayar pajak. Tapi, pelaku UMKM harus tetap melaporkan pajaknya. 

Selain itu, BBPOM juga memberikan kemudahan pembiayaan dan promosi kepada pelaku UMKM. Kemudian, BBPOM juga menggalakkan program zero waste (reuse, reduce, recycle) kepada UMKM

"Jadi, pelaku UMKM harus memilah sampah plastik tidak bercampur dengan sampah organik," ucap Yosef. 

Untuk diketahui, UMKM merupakan penggerak ekonomi kerakyatan yang strategis. Karena, UMKM menyerap 90 persen tenaga kerja dan penyumbang Produk Domestik Bruto (PDB) lenih dari 60 persen. 

"Semua kementerian dan lembaga pasti peduli dengan UMKM. Kami ingin menyatukan persepi agar selektif lagi mengintervensi UMKM," sebut Yosef.