Kepala Bapenda Pekanbaru Alek Kurniawan saat menyalurkan bantuan makanan ke anak stunting untuk kali kedua. Foto: Istimewa.
RIAU1.COM -Stunting adalah sebuah kondisi gagal pertumbuhan pada anak akibat kekurangan gizi dalam waktu yang lama. Penanganannya menjadi salah satu indikator keberhasilan pembangunan kesehatan dan menjadi target pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals) di Kota Pekanbaru.
Demikian dikatakan Kepala Bapenda Pekanbaru Alek Kurniawan, Minggu (28/5/2023).
"Hal itulah yang melatarbelakangi lahirnya Bapak/ Bunda Asuh Anak Stunting (BAAS) tahun 2023 oleh Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS). Pj Wali Kota Pekanbaru Muflihun telah menunjuk kepala organisasi perangkat daerah dan pata camat sebagai Bapak atau Bunda Asuh Anak Stunting," ujarnya.
Berdasarkan laporan dari tim penyuluh Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Disdalduk KB), terjadi progres positif dari anak asuh dari program Bapak Asuk Anak Stunting. Balita berisiko stunting mulai mengalami penambahan berat badan dan ceria.
Upaya penanganan kasus stunting akan terus ditingkatkan, sesuai arahan Pj Wali Kota Muflihun. Seluruh kepala OPD dan camat berkolaborasi untuk memaksimalkan program ini.
"Ini kedua kalinya saya memberikan bantuan makanan kepada anak asuh berisiko stunting yang tinggal di RW II, Jalan Tanjung Datuk, Kelurahan Pesisir Kecamatan Limapuluh," ungkap Alek.
Bantuan makanan yang diberikan berupa susu, telur, dan beras. Jadi, program Bapak Asuh Anak Stunting ini selama 6 bulan.
Program BAAS ini merupakan upaya Pj wali kota bersama BKKBN untuk mengeliminasi kasus stunting. Program BAAS ini sebagai gerakan gotong-royong dari seluruh elemen dalam mempercepat penurunan stunting. Program ini menyasar langsung keluarga yang mempunyai anak berisiko stunting.
Pj wali kota berharap dana program BAAS ini juga dapat dihimpun dari stakeholder dan masyarakat yang mampu untuk menjadi donator, baik bantuan berupa materi ataupun bantuan asupan gizi bagi anak yang menderita stunting. Aksi pemko ini hanya sebagai bentuk stimulus.
"Mudah-mudahan, program ini mampu menggerakkan masyarakat luas dalam mengurangi kasus stunting," harap Alek.