Banjir di Pekanbaru, Warga Pilih Bertahan di Rumah

Banjir di Pekanbaru, Warga Pilih Bertahan di Rumah

9 Januari 2024
Sekdako Pekanbaru Indra Pomi Nasution. Foto: Istimewa.

Sekdako Pekanbaru Indra Pomi Nasution. Foto: Istimewa.

RIAU1.COM -Banjir melanda beberapa wilayah Pekanbaru dalam waktu yang lama. Namun, warga yang terdampak banjir lebih memilih bertahan di rumah daripada ke tenda pengungsian. 

Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Pekanbaru Indra Pomi Nasution di ruang rapat Gedung Utama Kompleks Perkantoran Tenayan Raya, Selasa (9/1/2024), mengatakan, ia bersama Forkopimda telah mengikuti rapat koordinasi penanganan banjir dipimpin oleh Gubernur Riau Edy Natar Nasution secara virtual. Rapat ini dihadiri seluruh Forkopimda Riau, bupati/wali kota,  BMKG, Basarnas, serta dinas terkait.

"Kami melaporkan ke gubernur Riau terkait penanganan bencana banjir. Di Pekanbaru, ada genangan dan banjir," ujarnya.

Di Pekanbaru, banjir disebabkan oleh luapan sungai Siak. Banjir tersebut melanda perkampungan Meranti Pandak, Perumahan Witayu, serta permukiman di Palas. 

"Kami sudah mengantisipasi dengan mendirikan posko-posko di lokasi banjir tersebut. Ada sekitar 1.400 jiwa atau 100 lebih Kepala Keluarga (KK) lebih terdampak banjir," ungkapnya. 

Tapi, warga yang mengungsi tidak sampai 50 KK. Sebagian warga memilih tetap bertahan di rumahnya masing-masing. 

Pemko telah mengirimkan suplai makanan kepada pengungsi banjir. Bantuan yang disalurkan berapa makanan siap saji dan nasi bungkus. 

"Kami mengirimkan dokter ke tempat pengungsian. Kami juga tetap mengantisipasi banjir dengan menyiagakan peralatan Dinas PUPR," jelas Indra Pomi. 

Pemko sudah menetapkan status Darurat Banjir sejak akhir tahun lalu hingga 31 Januari ini. Informasi dalam rapat tersebut, Pekanbaru akan memasuki musim kemarau akhir Januari 2024.