
Wali Kota Pekanbaru Agung Nugroho bersama Wakil Wali Kota Markarius Anwar. Foto: Surya/Riau1.
RIAU1.COM -Pemko Pekanbaru memiliki kepala daerah baru dengan ritme kerja yang cepat. Aparatur Sipil Negara (ASN) yang tak mampu mengikuti ritme kerja kepala daerah dipersilakan pindah dari Pemko Pekanbaru.
“Hari ini, kita bersyukur karena telah memasuki bulan suci Ramadan. Saya, atas nama Wali Kota Pekanbaru, mengucapkan selamat menjalankan ibadah puasa Ramadan bagi seluruh umat Islam," kata Wali Kota Pekanbaru Agung Nugroho memimpin apel pagi pertamanya di lapangan upacara Gedung Utama Kompleks Perkantoran Tenayan Raya setelah resmi menjabat, Senin (3/3/2025).
Ia juga menegaskan komitmennya untuk bekerja keras membangun Kota Pekanbaru selama lima tahun ke depan. Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemko Pekanbaru diajak untuk bekerja bersama.
Agung menekankan bahwa masa kontestasi politik telah berakhir. Ia meminta seluruh ASN Pemko Pekanbaru untuk bekerja profesional, tanpa memandang latar belakang politik pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) sebelumnya.
“Pilkada sudah selesai. Kenyataannya saya yang sekarang memimpin pemerintahan di Kota Pekanbaru," ucap Agung.
Sebagai ASN, tidak ada pilihan lain selain loyal kepada pemimpin. Agung tidak akan melihat siapa berada di kubu mana sebelumnya.
"Selama bisa bekerja dengan baik, akan saya pertahankan. Namun, jika tidak bisa mengikuti kecepatan saya dalam melayani masyarakat, maka silakan minggir atau saya rekomendasikan ke daerah lain,” tegasnya.
Agung mengungkapkan, ia memiliki hubungan baik dengan seluruh kepala daerah di Provinsi Riau. Sehingga, ia tidak segan-segan menempatkan pegawai yang dinilai kurang produktif ke daerah lain.
“Saya punya kawan, mulai dari gubernur, wali kota, hingga bupati se-Riau. Jika ada yang tidak bisa bekerja dengan saya dan tidak mampu melayani masyarakat dengan cepat, saya bisa merekomendasikan mereka untuk pindah ke kabupaten atau kota lain,” lanjutnya.
Agung juga menegaskan bahwa satu-satunya pihak yang ia utangi adalah masyarakat. Oleh karena itu, sejak hari pertama menjabat, ia langsung mengambil kebijakan yang berpihak kepada rakyat. Salah satu kebijakan itu adalah menurunkan tarif parkir di Pekanbaru.
“Saya tidak punya utang kepada siapa pun, kecuali kepada masyarakat. Itu sebabnya, pada hari pertama saya dilantik, saya langsung menurunkan tarif parkir. Untuk kendaraan roda dua, dari Rp2.000 menjadi Rp1.000, sedangkan kendaraan roda empat dari Rp3.000 menjadi Rp2.000,” sebut Agung.
Ia menyadari bahwa kepercayaan dan harapan masyarakat terhadap pemerintah sangat besar. Oleh karena itu, ia meminta dukungan penuh dari seluruh jajaran ASN dan masyarakat untuk bersama-sama mewujudkan perubahan yang lebih baik di Pekanbaru.
“Kepercayaan dan harapan masyarakat kepada kami sangat besar. Maka, bantu kami untuk mewujudkan itu,” pungkasnya.