Angka Stunting Turun Drastis di Pekanbaru, Capai 8,7 Persen

4 Mei 2024
Pj Wali Kota Pekanbaru Muflihun menerima piagam penghargaan peringkat kedua terbaik dalam penurunan stunting dari PJ Gubernur Riau SF Hariyanto di Hotel Labersa, Jumat (3/5/2024). Foto: Istimewa.

Pj Wali Kota Pekanbaru Muflihun menerima piagam penghargaan peringkat kedua terbaik dalam penurunan stunting dari PJ Gubernur Riau SF Hariyanto di Hotel Labersa, Jumat (3/5/2024). Foto: Istimewa.

RIAU1.COM -Angka anak yang mengalami stunting turun drastis di Pekanbaru, dari 16,8 persen menjadi 8,7 persen. Hal ini diketahui berdasarkan hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) pada 2023.

Atas prestasi ini, Pemko Pekanbaru, meraih penghargaan Terbaik 2 dalam penurunan angka stunting di Provinsi Riau. Penghargaan itu diserahkan langsung oleh Penjabat (Pj) Gubernur Riau SF Hariyanto kepada Pj Wali Kota Pekanbaru Muflihun dalam Rapat Koordinasi Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa se-Provinsi Riau di Ballroom Hotel Labersa, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar, Jumat (3/5/2024).

"Saya menyampaikan terima kasih atas penghargaan yang diberikan Pemprov Riau. Saya harap penghargaan yang diterima bisa menjadi motivasi bagi pemko untuk terus berupaya maksimal menurunkan dan mengentaskan stunting," kata Pj Wali Kota Muflihun.

Karena, penghargaan ini bukan tujuan akhir yang ingin dicapai. Dengan penghargaan yang didapat ini, seharusnya pemko menjadi lebih semangat dan aktif dalam melaksanakan program percepatan penurunan stunting.

"Atas penghargaan yang diterima, saya menyampaikan terima kasih atas dukungan dan kerja sama berbagai pihak dalam penanganan stunting. Dengan adanya kolaborasi, tentu penanganan yang kita lakukan bisa lebih maksimal. Sebab, Kota Pekanbaru memiliki target menjadi zero stunting," ujar Muflihun.

Seperti diketahui, sebanyak 318 anak mengalami stunting atau gangguan tumbuh karena kekurangan gizi dalam waktu yang cukup lama pada 2022. Dengan berbagai upaya yang dilakukan, angka stunting berhasil ditekan hingga turun menjadi 115 anak.

Pemko Pekanbaru memberikan bantuan makanan kepada 115 anak yang mengalami stunting itu selama enam bulan. Program ini dinamakan Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting (BAAS).

Masing-masing bapak asuh wajib memberikan bantuan makanan penunjang pertumbuhan kepada anak stunting masing-masing dengan besaran Rp500.000 per bulan. Berdasarkan hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 yang mengintegrasikan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dan Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGI), prevalensi stunting yang sebelumnyab16,8 turun menjadi 8,7 persen.