Sekdako Pekanbaru Indra Pomi Nasution. Foto: Surya/Riau1.
RIAU1.COM -Angka stunting Pekanbaru jauh lebih rendah dibandingkan kabupaten dan kota lainnya di Provinsi Riau. Jumlah warga yang mengalami stunting hanya 26.000 ribu orang pada tahun ini.
"Sebenarnya, penanganan stunting ini bukan hanya bagi balita. Tetapi, penanganan stunting sudah harus dimulai pada catin," kata Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Pekanbaru Indra Pomi Nasution usai menghadiri pemaparan ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) untuk penilaian kinerja pemerintah di Hotel Aryaduta, Kamis (30/5/2024).
Setiap catin harus menjalani pemeriksaan kesehatan. Jika catin mengalami gangguan kesehatan, maka pemko bantuan bantu pengobatannya.
Catin juga diberi vitamin. Sehingga, pasangan pengantin ini melahirkan anak-anak yang unggul.
"Kami sudah mendata warga yang berisiko stunting. Berdasarkan data, angka warga yang mengalami stunting cenderung menurun," ucap Indra Pomi.
Angka stunting yang dialami orang dewasa mencapai 75.000 orang pada 2022. Kemudian, angka stunting kembali turun ke angka 45.000 orang pada 2023. Angka stunting juga kembali turun menjadi 26.000 pada 2024.
"Meski jumlah penduduk Pekanbaru mencapai 1,1 juta jiwa. Tapi, angka stunting di Pekanbaru jauh lebih rendah dibandingkan kabupaten dan kota lain di Riau," jelas Indra Pomi.