
Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Riau Kombes dokter Asmara Hadi (kanan) dalam konferensi pers di Rumah Sakit Bhayangkara, Pekanbaru, Selasa (4/12/2018). Foto: Surya/Riau1.
RIAU1.COM -Tiga dari sepuluh mayat yang ditemukan mengambang di Selat Malaka sudah dibawa pulang keluarganya ke kampung halaman. Tiga mayat ini terdiri dari dua pria dan satu wanita.
Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Riau Kombes dokter Asmara Hadi dalam konferensi pers di Rumah Sakit Bhayangkara, Pekanbaru, Selasa (4/12/2018), mengungkapkan, delapan kantong jenazah diterima mulai 30 November hingga 2 Desember 2018. Kantong jenazah tiba dalam empat tahap.
"Setelah kami identifikasi, delapan mayat itu terdiri dari tiga wanita dan lima pria," jelasnya.
Data delapan jenazah ini dicocokkan dengan pihak keluarganya. Hasilnya, data tiga korban cocok dengan identitas yang melekat pada dirinya.
"Hasil pencocokan ini berdasarkan data gigi dan properti yang dikenakan para korban. Identitas tiga korban adalah Mimik Dewi (32), Bujang Caniago (48), dan Marian Sunadi (24)," kata Asmara.
Jenazah Dewi sudah dibawa keluarganya ke Painan, Sumatera Barat (Sumbar). Jenazah Bujang juga sudah dibawa keluarganya ke Padang, Sumbar. Begitu juga dengan jenazah Marian yang sudah dibawa keluarganya ke Langkat, Sumatera Utara.
"Dua jenazah lain sudah diketahui identitasnya. Namun, kami masih melakukan tes DNA karena kondisinya sudah membusuk lanjut," ucap Asmara.