Kepala Dinsos Pekanbaru Idrus. Foto: Surya/Riau1.
RIAU1.COM -Sekitar 200 orang keluarga stunting telah didaftarkan ke dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kementerian Sosial (Kemensos). DTKS ini diperoleh dari hasil kerja sama Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Disdalduk KB Kota Pekanbaru) dengan posyandu.
"Hasil rapat kami dengan Disdalduk KB, anak asuh stunting ini harus dimasukkan ke dalam DTKS," kata Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Pekanbaru Idrus, Selasa (18/7/2023).
Data keluarga stunting ini berawal dari para RT dan RW. Kemudian, para ketua RT dan RW ini menggelar musyawarah kelurahan (muskel) dengan lurah. Hasil muskel ini dilaporkan ke Dinsos.
Data keluarga stunting ini diajukan Dinsos ke Kemensos melalui pusat data dan informasi (pusdatin). Jika sudah masuk DTKS, maka segala bantuan dari Kemensos diperoleh keluarga stunting ini.
"Ada sekitar 200 orang keluarga stunting yang masuk DTKS. Data DTKS ini diperoleh dari hasil kerja sama Disdalduk KB dengan posyandu. Sekarang sudah ada bapak asuhnya," jelas Idrus.