
Sekdako Pekanbaru M Jamil. Foto: Surya/Riau1.
RIAU1.COM -Sisa lebih perhitungan anggaran (SiLPA) Pemko Pekanbaru mencapai Rp30,95 miliar pada 2021. SiLPA ini muncul dari pendapatan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) rumah sakit dan puskesmas serta perparkiran.
"SiLPA pada tahun 2021 mencapai Rp30,95 miliar. SiLPA itu terdiri dari pendapatan BLUD Rumah Sakit Daerah (RSD) Madani dan 22 puskesmas serta BLUD parkir sebesar Rp29,6 miliar," kata Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Pekanbaru Muhammad Jamil dalam sidang paripurna agenda jawaban pemerintah atas tanggapan fraksi-fraksi terhadap pelaksanaan APBD 2021, Selasa (28/6/2022).
SiLPA juga muncul dari utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) pajak pada bendahara pengeluaran, jasa giro bendahara penerimaan. Sebagian besar SiLPA berada dari sisa dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang tidak dapat digunakan untuk kepentingan lainnya.
"Pendapatan BLUD yang berasal dari RSD Madani dan puskesmas menjadi SiLPA karena pendapatan tersebut terealisasi pada bulan Desember 2021. Sedangkan BLUD parkir baru beroperasi pada 2021," ungkap Jamil.
BLUD parkir masih terkendala pada regulasi sistem dan prosedur pengelolaan keuangan. Jadi, BLUD parkir masih dalam proses penyusunan pada 2021.
Laporan hasil pemeriksaan telah diberikan oleh Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) perwakilan Riau kepada kepala daerah dan pimpinan DPRD. Hasil pemeriksaan BPK itu diterima saat penyerahan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Laporkan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) 2021 beberapa waktu lalu.
"Kami akan berupaya secara maksimal menerapkan sistem pengendalian internal dalam pengelolaan keuangan daerah sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku," tutur Jamil.