Jelang ke Pasar Induk, Disperindag Pekanbaru Intensifkan Komunikasi dengan Pedagang di Terminal BRPS

24 Mei 2022
Kepala Disperindag Pekanbaru Ingot Ahmad Hutasuhut. Foto: Surya/Riau1.

Kepala Disperindag Pekanbaru Ingot Ahmad Hutasuhut. Foto: Surya/Riau1.

RIAU1.COM -Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pekanbaru terus menjalin komunikasi dengan pedagang grosir bahan pokok di belakang Terminal Bandar Raya Payung Sekali (BRPS). Meski, Disperindag mendapat informasi bahwa ada pedagang yang menolak.

"Saya dengar ada yang menolak. Tapi yang mau ditolak itu apa?" tanya Kepala Disperindag Pekanbaru Ingot Ahmad Hutasuhut, Selasa (24/5/2022). 

Disperindag bakal terus melakukan komunikasi dan sosialisasi kepada pedagang. Agar, pedagang mau pindah ke Pasar Induk di Jalan Soekarno-Hatta, Kelurahan Sidomulyo Barat, Kecamatan Tuah Madani.

"Karena mereka berjualan di Terminal BRPS, pihak Dinas Pemadam Kebakaran sudah keberatan. Makanya, kami siapkan lokasi berjualan sementara di kawasan Pasar Induk," jelas Ingot.

Diberitakan sebelumnya, Pemko Pekanbaru telah memutuskan bahwa investor Pasar Induk tetap PT Agung Rafa Bonai (ARB). Dengan syarat, PT ARB harus menyelesaikan pembangunan Pasar Induk sesuai regulasi yang ada. 

"Keputusan rapat tadi, addendum tetap dilakukan yang disesuaikan dengan regulasi. Agar, Pasar Induk cepat selesai dan pedagang bisa mendapatkan tempat yang layak," kata Firdaus yang saat ini masih menjabat sebagai wali kota Pekanbaru, Jumat (20/5/2022).

Pada prinsipnya, hal-hal yang diajukan PT ARB tentu ditampung. Namun, Pemko Pekanbaru tetap berpedoman pada regulasi yang ada. 

"Investornya orang Pekanbaru. Kami berusaha tetap maksimal agar pasar induk segera diselesaikan," ucap Firdaus. 

Pihak PT ARB punya niat dan tekad untuk segera menyelesaikan pasar induk. PT ARB juga punya keinginan agar kendala-kendala di masa pandemi Covid-19 bisa juga menjadi pertimbangan Pemko Pekanbaru.