Baznas Pekanbaru Harus Cari Potensi Zakat di Instansi Pemerintah dan Swasta

22 April 2022
Wali Kota Pekanbaru Firdaus menerima cendera mata dari Ketua Baznas Endar Muda di sela-sela penyaluran zakat kepada orang tak mampu di Studio Lancang Kuning RRI pada 21 April 2022. Foto: Surya/Riau1.

Wali Kota Pekanbaru Firdaus menerima cendera mata dari Ketua Baznas Endar Muda di sela-sela penyaluran zakat kepada orang tak mampu di Studio Lancang Kuning RRI pada 21 April 2022. Foto: Surya/Riau1.

RIAU1.COM -Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Pekanbaru harus berinovasi agar zakat yang dikumpulkan meningkat dari tahun ke tahun. Baznas harus mencari potensi zakat di instansi pemerintah dan perusahaan swasta. 

Wali Kota Firdaus, Jumat (22/4/2022), mengatakan, ia membenahi program Baznas di awal tahun mengemban jabatan. Saat itu, biaya operasional Baznas mencapai Rp200 juta dalam satu tahun. Tapi kemampuan Baznas dalam mengumpulkan dana umat tak sampai Rp200 juta. 

"Jadi, besar pasak daripada tiang. Kepercayaan masyarakat dan sosialisasi Baznas masih rendah ketika itu," ungkapnya. 

Maka, inovasi dibutuhkan. Kuncinya hanya satu yakni kepercayaan.

"Tugas kita menginformasikan kepada masyarakat. Makanya, baznas memiliki lima strategi penyaluran zakat hingga kini," ucap Firdaus. 

Pertama, Pekanbaru Sehat. Program ini berupa bantuan kesehatan kepada masyarakat yang tidak tertampung oleh jaminan sosial yang disediakan pemerintah. 

Kedua, Pekanbaru Cerdas. Program ini berupa beasiswa bagi anak-anak yang tidak mampu. 

Ketiga, Pekanbaru Makmur. Program ini membina kelompok masyarakat agar bisa berusaha dan mandiri.

Keempat, Pekanbaru Takwa. Program ini membantu penceramah yang kesulitan keuangan dan rumah ibadah di lingkungan masyarakat berpenghasilan rendah. 

Kelima, Pekanbaru Peduli. Program ini berupa bantuan kepada kaum duafa.

"Tugas pengurus Baznas saat ini adalah menggali potensi zakat di BUMD dan BUMN, instansi vertikal.  Potensi terbesar adalah perusahaan swasta," sebut Firdaus.