Kepala Disdalduk KB Pekanbaru M Amin. Foto: Surya/Riau1.
RIAU1.COM -Sebanyak 100.048 keluarga di Kota Pekanbaru beresiko stunting atau kurangnya asupan gizi. Hal ini sesuai dengan hasil pendataan keluarga yang dilakukan oleh Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Disdalduk KB) Kota Pekanbaru tahun lalu.
"Bagi keluarga yang memiliki risiko stunting, kami sudah mulai melakukan penanggulangan. Kami lakukan pendampingan mulai dari masa sebagai calon pengantin, hamil, pasca melahirkan hingga anak berusia 0-2 tahun," kata Kepala Disdalduk KK Pekanbaru Muhammad Amin, Selasa (15/3/2022).
Risiko stunting dapat dicegah dari dini melalui pendampingan bisa jadi setelah bertambah usia, tidak lagi stunting. Kasus stunting berjumlah 333 kasus saat ini. Jumlah ini tersebar di 15 kecamatan yang ada di Kota Pekanbaru.
Namun demikian jumlah kasus tersebut untuk Provinsi Riau masih terbilang paling rendah, termasuk juga jauh dibawah standar nasional. Untuk Kota Pekanbaru, ada 20 kelurahan yang menjadi lokus penanganan stunting, mulai dari perbaikan sanitasi serta peningkatan bina keluarga balita.
"Penanganan kasus stunsting tidak hanya terfokus pada berat badan anak saja, tapi juga lingkungan," jelas Amin.