Sosok Herman Abdullah, Wali Kota Pekanbaru Dua Periode Sukses Raih 7 Piala Adipura
Mantan Wali Kota Pekanbaru Herman Abdullah.
RIAU1.COM -Tepat pada 27 Februari 2022 malam, Pekanbaru diselimuti kabar duka. Mantan Wali Kota Pekanbaru Herman Abdullah (72) menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Awal Bros.
Orang tua Irvan Herman itu meninggal setelah cukup lama melawan penyakit stroke yang dideritanya. Mantan wali kota Pekanbaru itu dikebumikan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kusuma Dharma secara militer pada 28 Februari.
Kepergian sang mantan wali kota meninggalkan kesedihan mendalam bagi warga Pekanbaru yang merasakan kepemimpinannya. Jika melihat kilas balik ke belakang, sosok Herman Abdullah dalam memimpin Kota Pekanbaru selama dua periode 2001-2006 dan 2006-2011 memang tak pernah diragukan.
Salah satu yang membuat harum nama pria kelahiran 18 Juli 1950 ini yakni berhasil meraih piala Adipura sebanyak 7 kali secara berturut-turut.
Melansir dari Wikipedia, berikut profil singkat Herman Abdullah. Herman Abdullah (18 Juli 1950-27 Februari 2022) merupakan seorang birokrat dan politikus Indonesia. Ia pernah menjabat sebagai Sekretaris Daerah Kota Pekanbaru.
Herman Abdullah merupakan putra Buya Abdullah Hasan, ulama Minangkabau dari Pangkalan Koto Baru, Lima Puluh Kota, Sumatera Barat. Secara garis ibu, Herman Abdullah ialah anggota suku Domo dari Kenegerian Air Tiris, Kampar.
Herman menamatkan pendidikan sekolah dasar (1962) dan sekolah menengah pertama (1965) di Air Tiris. Ia lulus dari SMA Negeri 2 Padang (1968).
Ia meraih gelar sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Andalas pada 1977. Ia meraih gelar magister manajemen dari Universitas Padjadjaran Bandung pada 2000.
Ia memulai kariernya di pemerintahan Kota Pekanbaru sebagai kepala Bappeda, kemudian sekretaris daerah, dan wali kota. Selama kepemimpinannya, ia banyak melakukan pembenahan di Pekanbaru, seperti di bidang kebersihan dan tata kota.
Pada masa pemerintahannya, Pekanbaru berhasil meraih Piala Adipura sebanyak tujuh kali berturut-turut. Selain itu, Herman juga memperoleh Piala Wahana Tata Nugraha (WTN) beberapa kali.
Herman juga berhasil mengundang investor luar untuk berinvestasi di Pekanbaru. Hal ini ditandai dengan banyaknya perusahaan pengembang yang mengembangkan proyek propertinya di kota ini.
Berkat prestasinya itu, ia banyak mendapatkan penghargaan, antara lain Satya Lencana Pembangunan Presiden RI pada 2005.
Kemudian, Herman juga mendapatkan penghargaan Swasti Saba Wistara (Kota Sehat) dari Menteri Kesehatan pada 2007. Sebanyak 25 kali mendapatkan penghargaan dari Presiden Republik Indonesia.
Penghargaan Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada 2009. Penghargaan Wahana Tata Nugraha dari Menteri Perhubungan pada 2010.