Random Check Diberlakukan di Bandara SSK II Pekanbaru Antisipasi Penularan Covid dari Luar Kota

3 Februari 2022
Kapolresta Pekanbaru meninjau fasilitas rumah sakit, Isoter hingga penyimpanan obat, mengantisipasi potensi lonjakan Covid-19

Kapolresta Pekanbaru meninjau fasilitas rumah sakit, Isoter hingga penyimpanan obat, mengantisipasi potensi lonjakan Covid-19

RIAU1.COM -Penerapan Random Check (Pengecekan acak) diberlakukan bagi penumpang yang tiba di Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II (SSK) Pekanbaru, Riau. Hal itu sebagai langkah mengantisipasi masuknya Covid-19, yang berpotensi dibawa penumpang dari luar kota.

Pola random check ini sama dengan yang dilakukan saat awal-awal Covid-19 masuk ke Kota Pekanbaru. Langkah tersebut dinilai efektif meminimalisir paparan virus oleh penumpang yang datang. Pengecekan acak itu juga sudah mulai diterapkan di bandara, di tengah potensi lonjakan Corona gelombang ketiga.

Kapolresta Pekanbaru Kombes Pria Budi mengungkapkan, hasil rapat Satgas gabungan Covid-19 Kota Pekanbaru yang digelar beberapa waktu lalu juga sepakat dalam penerapan random cek tersebut. Beralasan, karena bandara merupakan akses masuk masyarakat, dari luar kota.

"Banyak kasus terkonfirmasi di wilayah kita, itu mereka baru pulang dari luar kota. Kita kemudian gelar random check di Bandara SSK II. Hasil tracing yang didapat, yang terkonfimasi itu baru pulang dari luar kota," kata Kapolresta Pekanbaru Kombes Pria Budi, Kamis 3 Januari 2022 siang.

Terpisah, Kadiskes Kota Pekanbaru Zaini Rizaldy menuturkan, ada kenaikan angka pasien terpapar Covid-19 dalam beberapa hari ini. Meski demikian, jenis Omicron belum ada ditemukan sementara ini.

"Beberapa hari ini angka kasus meningkat total sampai saat ini 142 kasus. 15 orang dirawat dengan gejala sedang dan sisanya bergejala ringan, mereka dirawat di Isoter dan rumah. Sementara ini tidak ada kasus berat dan mematikan," yakinnya.

"Untuk kasus Omicron belum ada. Memang ada beberapa waktu lalu ada kasus masih kemungkinan Omicron, samplingnya sudah kita kirim ke Litbangkes pusat untuk memastikannya," pungkas Zaini Rizaldy.