Masa Pandemi Covid-19, Kasus HIV/AIDS Turun di Pekanbaru Tahun Ini

13 Desember 2021
Wakil Wali Kota Pekanbaru Ayat Cahyadi. Foto: Surya/Riau1.

Wakil Wali Kota Pekanbaru Ayat Cahyadi. Foto: Surya/Riau1.

RIAU1.COM -Perhatian publik, termasuk pemerintah tertuju pada pandemi Covid-19. Di saat yang sama, penyebaran penyakit lain masih terus terjadi, termasuk HIV dan AIDS. 

Wakil Wali Kota Pekanbaru Ayat Cahyadi, Senin (13/12/2021), mengatakan, temuan kasus HIV/AIDS sejak awal tahun hingga September mengalami penurunan dibanding tahun 2020 silam. Walaupun mengalami penurunan, temuan kasus HIV/AIDS tetap patut menjadi perhatian. 

"Kami terus melaksanakan berbagai kegiatan. Kegiatan yang dilaksanakan lebih banyak menyasar pada kelompok yang selama ini dianggap banyak pihak tidak memiliki resiko terinfeksi HIV," ujar ketua pelaksana Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Pekanbaru ini. 

Kelompok tersebut antara lain karyawan swasta, wiraswasta, ibu rumah tangga dan pelajar atau mahasiswa. Setelah mencermati temuan data kasus yang ada, fokus upaya penanggulangan diharapkan tidak hanya pada kelompok resiko tinggi.

"Selain pada pekerja swasta dan wiraswasta, temuan kasus terbesar ditemukan pada laki-laki dan pada usia produktif. Melalui laki-laki inilah pada akhirnya HIV dan AIDS masuk dalam rumah tangga dan keluarga," sebut Ayat. 

Karena sebagian besar laki-laki pada usia produktif ini memiliki keluarga dan rumah tangga. Akibatnya, temuan kasus pada ibu rumah tangga dan anak cenderung meningkat.

"Padahal, ibu rumah tangga dan anak tersebut tidak melakukan tindakan beresiko terinfeksi HIV. Salah satu faktor penyebabnya adalah laki-laki pada usia produktif cenderung memiliki uang, sering melakukan perjalanan, dan masih memiliki stamina yang prima," jelas Ayat.

Oleh sebab itu, pendekatan upaya penanggulangan pada laki-laki pada usia produktif menjadi strategis untuk dilakukan. Upaya mencegah HIV dengan memberikan akses untuk semua dapat diartikan sasaran upaya penanggulangan sudah harus lebih luas sampai pada keluarga.

"Kami mengharapkan masyarakat tetap mewaspadai penyebaran HIV dan AIDS dengan meningkatkan ketahanan keluarga. Melalui ketahanan keluarga, masyarakat dapat saling menjaga agar terhindar dari HIV dan AIDS minimal untuk sesama anggota keluarga. Ketika ketahanan keluarga terwujud, laki-laki dalam keluarga khususnya kepala rumah tangga menjadi tidak terpikir untuk melakukan tindakan beresiko terinfeksi HIV dan AIDS," ucap Ayat.