Badan Kesbangpol Pekanbaru Sesalkan Sikap Imigran Gelar Aksi Unjuk Rasa

15 Oktober 2021
Kepala Badan Kesbangpol Pekanbaru Zulfahmi Adrian. Foto: Surya/Riau1.

Kepala Badan Kesbangpol Pekanbaru Zulfahmi Adrian. Foto: Surya/Riau1.

RIAU1.COM -Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Pekanbaru mengungkapkan bahwa imigran asing sudah berulang kali melakukan aksi demonstrasi agar bisa pindah ke negara ketiga yang dituju. Namun, pemindahan itu tak bisa dilakukan tanpa persetujuan negara ketiga. 

"Sebenarnya yang dilakukan imigran ini sudah berkali-kali. Kami sudah berkali diberikan penjelasan kepada mereka. Mungkin mereka tidak puas," kata Kepala Badan Kesbangpol Kota Pekanbaru Zulfahmi Adrian, Jumat (15/10/2021).

Para pengungsi ini juga sudah berulangkali diingatkan bahwa Indonesia sedang menghadapi pandemi Covid-19. Pemko Pekanbaru sudah berulangkali mengingatkan agar tidak ada kerumunan dalam bentuk apa pun.

"Semua tidak boleh membuat kerumunan. Itu kan dilarang. Tapi mereka tidak mempedulikan ini. Artinya mereka tidak menghargai kedaulatan pemerintah kita, tidak menghargai sistem pemerintahan kita, perundang-undangan kita. Ini sudah salah besar mereka," ucap Zulfahmi.

Selama para imigran ini berada di Kota Pekanbaru, tidak pernah ada yang menggangu. Mereka hidup nyaman dan diberi pelayanan kesehatan oleh Pemko Pekanbaru. 

Zulfahmi menyesalkan sikap yang ditunjukkan oleh para imigran dengan melakukan unjuk rasa. Saat unjuk rasa, para imigran ini menyatakan tersiksa di Indonesia, serta perlakuan di Indonesia buruk. Ia menganggap pernyataan itu salah kaprah.

"Itu yang tak boleh mereka lakukan. Itu sudah menghina atau merendahkan martabat kita selaku negara yang berdaulat," tegasnya. 

Apalagi selama ini Pemko Pekanbaru sudah memberi pelayanan yang baik. Ia mencontohkan, belum lama ini para imigran diberi pelayanan suntik vaksin. Sementara banyak warga Pekanbaru yang belum mendapatkan suntik vaksin.

"Kita juga melayani mereka dengan baik  Dari seluruh kota di Indonesia ini yang ada pengungsi luar negeri, Pekanbaru yang pertama," ungkap Zul.