Dewan Kesenian Pekanbaru Diizinkan Pindah ke Perpustakaan Meranti Pandak

15 Oktober 2021
Kepala Dispusip Kota Pekanbaru Nelfiyonna. Foto: Istimewa.

Kepala Dispusip Kota Pekanbaru Nelfiyonna. Foto: Istimewa.

RIAU1.COM -Dewan Kesenian Kota Pekanbaru (DKKP) telah mendapat izin dari Pemko Pekanbaru untuk menempati Perpustakaan Meranti Pandak di Kecamatan Rumbai sebagai kantor baru. Izin itu didapat setelah adanya Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara DKKP dengan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Kota Pekanbaru pada 26 Agustus lalu. 

Kepala Dispusip Kota Pekanbaru Nelfiyonna, Jumat (15/10/2021), berharap Perpustakaan Meranti Pandak tersebut bisa dimanfaatkan oleh DKKP secara maksimal. Apalagi lokasi perpustakaan itu cukup strategis dengan kawasan yang lumayan luas.

"Kami sangat menyambut baik keinginan DKKP untuk memanfaatkan pustaka itu. Apalagi lokasinya strategis dengan luas yang memadai," ucapnya. 

Di samping itu, pihaknya juga mengharapkan pihak DKKP bisa membantu dalam menumbuhkembangkan minat baca lewat gerakan literasi di tengah-tengah masyarakat. Sebelum ditempati, pihaknya menyarankan ke DKKP agar terlebih dahulu melakukan renovasi mengingat bangunan Perpustakaan Meranti Pandak sudah banyak yang rusak.

"Pihak DKKP bisa melanjutkannya ke pihak pemko untuk ditindaklanjuti," pintanya.

Sementara itu, Ketua Umum (Ketum) DKKP Fedli Azis mengucapkan terima kasih kepada Dispusip Pekanbaru yang menyambut keinginan mereka untuk berkantor di pustaka tersebut. Dijelaskannya, kedua pihak sedang intens membicarakan bentuk kerjasama dalam beberapa program yang berkaitan dengan literasi dan minat baca masyarakat.

"Sambutan hangat pihak Dispusip Pekanbaru menjadi pijakan awal bagi DKKP untuk menjalankan roda organisasi. Ditambah pula koneksitas program kerja masing-masing pihak bisa disinergikan," ujarnya.

DKKP akan memanfaatkan kawasan Pustaka Meranti Pandak sebagai kantor dan artspace atau wadah tempat pertemuan para seniman dengan publiknya lewat berbagai program pembinaan serta pertunjukan seni berbasis budaya.