Pemko Pekanbaru Usul Pembangunan SPAM IKK Tenayan Raya ke Kemen PUPR

11 Oktober 2021
Dari kiri depan: Kepala Dinas PUPR Indra Pomi Nasution, Wali Kota Firdaus, dan Dirjen Cipta Karya Kemen PUPR Diana Kusumastuti. Foto: Pemko Pekanbaru.

Dari kiri depan: Kepala Dinas PUPR Indra Pomi Nasution, Wali Kota Firdaus, dan Dirjen Cipta Karya Kemen PUPR Diana Kusumastuti. Foto: Pemko Pekanbaru.

RIAU1.COM -Pemko Pekanbaru mengusulkan pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) untuk wilayah Kecamatan Tenayan Raya ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Proposal SPAM berkapasitas 40 liter per detik itu telah diserahkan ke Kemen PUPR di halaman Rumah Tuah Kadi, pinggiran Sungai Siak pada 1 Oktober 2021.

"Saya mengajukan proposal pembangunan SPAM Ibu Kota Kecamatan (IKK) Tenayan Raya dengan kapasitas 40 liter per detik. Saya menyerahkan langsung proposal itu ke Direktur Jenderal (Dirjen) Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Diana Kusumastuti," kata Wali Kota Pekanbaru Firdaus, Senin (11/10/2021). 

Sebelumnya, Wali Kota Pekanbaru, Firdaus bersama Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR Diana Kusumastuti meninjau program penataan kawasan tepi Sungai Siak. Mereka ingin melihat percepatan program Kotaku tahun 2021 di Kawasan Senapelan.

Penataan ini menambah daya tapi Kawasan Sungai Siak sebagai objek wisata. Para wisawatan bisa menikmati pemandangan di tepi Sungai Siak sepanjang hari.

Pemerintah kota juga membina para pedagang kuliner di sekitar kawasan itu. Apalagi kawasan di sekitar tepi sungai ada taman bermain bagi masyarakat.

Firdaus mendorong camat dan lurah bisa ikut membina masyarakat sekitar. Ia mengajak masyarakat ikut menjaga kawasan itu. 

Ada sejumlah lokasi yang belum masuk dalam penataan. Kondisi tersebut karena masih ada kendala pembebasan lahan.

Firdaus berharap nantinya kawasan ini bisa terus ditata secara bertahap. Ia menyebut bahwa ada sejumlah kawasan yang butuh penataan dalam program Kotaku.

Ada sejumlah kawasan masih tergolong kawasan kumuh. Ia menilai kawasan itu butuh sentuhan agar lingkungan tersebut lebih tertata.

"Sejumlah kawasan itu juga butuh akses air bersih dan pengelolaan air limbah," sebut Firdaus.