Camat Binawidya Edi Suherman. Foto: Surya/Riau1.
RIAU1.COM -Pedagang kaki lima (PKL) masih bebas berjualan di sepanjang pinggir Jalan Soebrantas Panam saat ini. Rencana penertiban PKL tertunda pada 2020 akibat pandemi corona.
"Penertiban PKL menjadi tugas yang akan saya tuntaskan. Sebelumnya, saya sudah berkoordinasi dengan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Pekanbaru terkait penertiban PKL," kata Camat Binawidya Edi Suherman, Minggu (26/9/2021).
Ia sudah berkoordinasi dengan Kepala Bidang Operasional (Kabid Ops Satpol PP) yang sebelumnya dijabat Yendri Doni. Namun, personel Satpol PP tengah sibuk dalam operasional penanganan pandemi Covid-19.
"Saya hanya bisa mengimbau dan mengingatkan para PKL agar tidak berjualan di tempat yang tidak dibenarkan untuk berjualan seperti di atas jalur hijau ataupun di atas drainase," ucap Edi.
Diberitakan sebelumnya, petugas Satpol PP Pekanbaru membongkar lapak pedagang di sepanjang Jalan Naga Sakti dan Jalan Soebrantas, Kecamatan Tampan, Jumat (21/6/2019) petang. Lapak pedagang kaki lima (PKL) yang ditertibkan karena mengganggu ketertiban umum dan penyebab banjir.
"Kami sering kali mendapat laporan dari masyarakat kalau kawasan ini sering menjadi tempat mesum. Mereka pura-pura minum di warung, lalu berbuat mesum di semak-semak di sekitarnya," kata Kepala Satpol PP Pekanbaru Agus Pramono (sudah pensiun) di sela-sela penertiban.
Usai dari Jalan Naga Sakti, rombongan Satpol PP bergerak ke Jalan Soebrantas, tepatnya di depan Pasar Simpang Baru Panam. Di lokasi ini, lapak PKL yang berjualan sepatu dibongkar seluruhnya. Pasalnya, lapak PKL ini menyebabkan tersumbatnya parit.
Kesempatan yang sama, Camat Tampan Liswarti (sudah pensiun) mengatakan, lapak pedagang yang dibongkar ini penyebab tersumbatnya drainase. Lapak PKL ini sering kali diperingatkan. Namun, PKL ini tetap membandel.
Informasi dari pihak Satpol PP, razia lapak pedagang ini akan berlangsung hingga malam hari. Semua lapak PKL di sepanjang Jalan Soebrantas ditertibkan hari ini.
