Wali Kota Pekanbaru Firdaus. Foto: Surya/Riau1.
RIAU1.COM -Anak-anak Pekanbaru mulai jenuh menjalani pembelajaran secara daring (online). Kondisi ini membuat para orang tua mendesak pemerintah daerah agar dapat membuka sekolah.
"Kalau Pekanbaru sudah berada di Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 2, kami akan melonggarkan aktivitas masyarakat. Aktivitas belajar tatap muka juga sudah bisa digelar," kata Wali Kota Pekanbaru Firdaus usai rapat persiapan implementasi penggunaan kanal QRIS pada retribusi daerah di ruang rapat Mal Pelayanan Publik (MPP), Senin (30/8/2021).
Sesuai arahan menteri pendidikan dan kebudayaan (mendikbud), aktivitas belajar tatap muka susah bisa digelar saat PPKM level 2. Belajar tatap muka tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes).
Kebijakan terbaru mendikbud hampir sama dengan yang dilakukan Pekanbaru pada akhir 2020 lalu. Belajar tatap muka 2 jam satu hari dengan kapasitas kelas 50 persen. Belajar tatap muka 2 kali dalam sepekan.
"Desakan orang tua untuk menggelar sekolah tatap muka sudah sangat banyak. Anak-anak belajar daring sudah hampir 1,5 tahun. Ini juga membuat kejenuhan bagi anak-anak dan orang tua," ungkap Firdaus.