Kepala BI Riau Decymus. Foto: Surya/Riau1.
RIAU1.COM -Pandemi corona ternyata tak membuat perekonomian Riau, termasuk Kota Pekanbaru, tak jatuh ke jurang deflasi (harga komoditas jatuh dan nilai uang bertambah). Hal ini dikarenakan Pemko Pekanbaru bisa menstabilkan harga makanan yang mempengaruhi inflasi.
Kepala Bank Indonesia (BI) perwakilan Riau Decymus usai menghadiri Peresmian Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi secara virtual dari ruang rapat Gedung Utama Kompleks Perkantoran Tenayan Raya, Rabu (25/8/2021), mengatakan, inflasi Riau 2,24 persen pada 2020. Inflasi ini jauh lebih rendah daripada tahun 2019 yaitu 2,56 persen.
"Jadi, inflasi tahun 2020 dinilai bagus. Inflasi itu dihitung berdasarkan transaksi makanan, pakaian, kesehatan, dan perumahan (Indeks Harga Konsumen)," ucapnya.
Namun, TPID Award 2020 yang memberikan penghargaan Terbaik bagi Pekanbaru lebih spesifik pada inflasi makanan. Ternyata, inflasi makanan Riau juga baik.
Pada 2020, inflasi makanan hanya 5,3 persen. Makanan yang mempengaruhi inflasi di Riau cukup banyak. Namun makanan yang berpengaruh besar terhadap inflasi di Riau ada lima jenis, antara lain beras, cabai, bawang, daging ayam, dan telur.
"Itu yang difokuskan wali kota Pekanbaru melalui PT Sarana Pangan Madani (SPM)," ucap Decymus.
Pemko Pekanbaru mengembangkan sentra produksi pertanian. Langkah lainnya, Pemko Pekanbaru melakukan kerja sama dagang antar daerah dengan mendatangkan komoditas pokok dari daerah lain.