2 Mesin Tes PCR sudah Berfungsi di RSD Madani Pekanbaru

8 Agustus 2021
RSD Madani milik Pemko Pekanbaru di Jalan Garuda Sakti. Foto: Surya/Riau1.

RSD Madani milik Pemko Pekanbaru di Jalan Garuda Sakti. Foto: Surya/Riau1.

RIAU1.COM -Dua mesin tes Polymerase Chain Reaction/PCR (pemeriksaan laboratorium untuk mendeteksi keberadaan material genetik dari sel, bakteri, atau virus) sudah berfungsi di Rumah Sakit Daerah (RSD) Madani Pekanbaru sejak bulan lalu. Kemampuan tes PCR laboratorium biomolekuler RSD Madani makin meningkat setelah mendapat tambahan satu unit mesin tes PCR dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan (Kemenkes). 

"Laboratorium biomolekuler sudah berfungsi sekitar satu bulan lalu. Labor itu berhenti beroperasi hanya satu pekan," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pekanbaru Dokter Arnaldo Eka Putra, Minggu (8/8/2022). 

Labor biomolekuler sempat berhenti beroperasi pada Juni lalu. Pasalnya, alat tes PCR terkontaminasi zat-zat lain di dalam labor tersebut.

"Mesin tersebut PCR itu sekali putar bisa mengecek 180 sampel. Mesin ini bisa diputar hingga tiga kali dalam sehari. Sekali putaran 6 jam," jelas Dokter Naldo. 

RSD Madani juga mendapat hibah satu unit mesin PCR dari Litbangkes Kemenkes. Mesin ini sudah difungsikan sejak dua pekan lalu. 

Diberitakan sebelumnya, laboratorium biomolekuler ternyata tak hanya dimiliki rumah sakit pemerintah saja saat ini. Laboratorium rumah sakit swasta, Polri, bahkan Fakultas Kedokteran Universitas Riau (FK UNRI) juga telah mampu menganalisa tes PCR. 

Wali Kota Pekanbaru Firdaus, Rabu (21/7/2021), mengatakan, sembilan rumah sakit dan FK UNRI sudah mampu melakukan menganalisa tes PCR. Sekitar 2.976 hingga 3.780 sampel bisa diperiksa setiap hari. 

Rinciannya, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Achmad 600-1.200 sampel per hari. Rumah Sakit Awal Bros Pekanbaru 1.200 sampel per hari. 

Rumah Sakit Eka Hospital 400 sampel per hari. Rumah Sakit Santa Maria 200 sampel per hari. 

Rumah Sakit Daerah Madani 150 hingga 200 sampel per hari. Rumah Sakit Aulia Hospital 20 hingga 30 sampel per hari. 

Rumah Sakit Awal Bros Panam 200 sampel per hari. Rumah Sakit Bhayangkara 96-200 sampel per hari. 

Rumah Sakit Syafira 50-60 sampel per hari. Fakultas Kedokteran Universitas Riau 60 sampel per hari.