Demi Sekolah Tatap Muka, Pemko Pekanbaru Akan Vaksin 123.053 Anak Usia 12-17 Tahun
Seorang pelajar saat disuntik vaksin di Pekanbaru, Kamis (14/7/2021). Foto: Istimewa.
RIAU1.COM -Sekolah tatap muka tertunda berkali-kali akibat tingginya kasus corona di Pekanbaru. Bahkan, peserta didik harus mengikuti ujian akhir secara daring atau online.
Usai kelulusan, kondisi tak berubah. Malah semakin parah. Pemko Pekanbaru menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro pada Juni 2021 lalu.
Peserta didik yang telah lulus Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) harus melakukan pendaftaran secara daring untuk melanjutkan ke tingkatan sekolah yang lebih tinggi. Saat proses Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB), muncul aturan agar anak usia 12-17 tahun divaksin. Pemko Pekanbaru segera melakukan pendataan.
Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekretariat Daerah Kota (Setdako) Pekanbaru Azwan di Mal Pelayanan Publik (MPP), Jumat (9/7/2021), mengatakan, ia sudah membahas rencana vaksinasi bagi pelajar dalam rapat koordinasi penyusunan target vaksinasi usai 12-17 tahun. Namun, rapat ini masih tahap awal.
"Kami masih mengumpulkan data pelajar yang akan divaksin," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bagian Tata Pemerintahan (Kabag Tapem) Setdako Pekanbaru Syafrian Tommy, Jumat (9/7/2021), mengatakan, berdasarkan data Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil), ada sekitar 104.000 orang lebih anak usia 12-17 tahun. Namun berdasarkan data dari masing-masing dinas yang menaungi satuan pendidikan seperti Dinas Pendidikan Pekanbaru, Kementerian Agama (Kemenag), dan Dinas Pendidikan Riau ternyata ada sekitar 123.053 pelajar sekolah negeri dan swasta berusia 12-17 tahun.
"Angka ini belum termasuk pelajar di pesantren," ujarnya.
Setelah lengkap, data ini kemudian dirangkum untuk selanjutnya dibahas dalam rapat Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda). Rapat itu akan membahas vaksinasi anak usia 12-17 tahun.
Pemko Pekanbaru tengah membahas vaksinasi bagi pelajar SMP dan SMA. Salah satu syarat yang harus dipenuhi adalah anak usia 12 hingga 17 tahun itu harus mendapat izin dari orang tua.
"Syarat bagi anak usia 12-17 tahun ini yaitu membawa Kartu Identitas Anak (KIA), Akta Kelahiran, dan surat izin dari orang tua. Silakan datang ke tempat vaksinasi massal atau fasilitas kesehatan," ujarnya.
Karena kebijakan vaksinasi usia 12-17 tahun adalah anak usia pendidikan, maka tim percepatan vaksinasi mengatur skenarionya. Tim percepatan vaksinasi sudah meminta data pelajar SMA dan SMP. Setelah itu, jadwal vaksinasi diatur Dinas Pendidikan Pekanbaru dan Dinas Pendidikan Riau.
"Dinas Kesehatan (Dinkes) Pekanbaru sudah menyatakan kesiapannya melakukan vaksinasi anak usia 12-17 tahun. Mereka menargetkan vaksinasi 2.000 pelajar di satu sekolah dalam satu hari," ungkap Tommy.
Tim sedang disiapkan Dinkes. Sementara, pihak sekolah hanya menyediakan sarana, ruangan, serta pengaturan vaksinasi. Ini jika skenarionya di sekolah. Namun karena sekolah tatap muka belum dimulai, maka vaksinasi dibahas di rapat yang lebih tinggi oleh ketua Satgas Covid-19 dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).
"Saat ini masih suasana libur sekolah. Anak-anak masuk sekolah pada 19 Juli nanti," ujar Tommy.
Proses vaksinasi pelajar akhirnya dimulai pada 14 Juli. Sekitar 500 pelajar usia 12-17 tahun mulai divaksin di Pekanbaru. Vaksinasi massal bagi pelajar ini digelar oleh Badan Intelijen Negara (BIN) bersama Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pekanbaru di SMP Negeri 13, Jalan Ronggo Warsito.
"Sebanyak 123.053 pelajar usai 12-17 tahun akan menjalani vaksinasi. Kami mengerahkan 5 petugas vaksinator," kata Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekretariat Daerah Kota (Setdako) Pekanbaru Azwan, Rabu (14/7/2021).
Sekitar 500 pelajar yang divaksin hari ini. Pelajar yang disuntik berusia 12-17 tahun.
"Mereka yang divaksin perwakilan dari sejumlah SMP," ujarnya.
Tiara, salah seorang pelajar, usai divaksin mengatakan, ia sempat merasa cemas sebelum disuntik. Bahkan, suhu tubuhnya naik karena kurang minum air putih.
"Saya tidak merasa gejala yang mengkhawatirkan usai divaksin. Saya merasa biasa-biasa saja," ucapnya.
Wali kota Pekanbaru Firdaus dalam rapat koordinasi (rakor) penyaluran beras PPKM di Gedung Daerah, Senin (19/7/2021), mengatakan, berdasarkan data terakhir 17 Juli, pelajar yang telah divaksin sebanyak 284 orang. Karena prosesnya baru sepekan, pelajar belum ada yang mendapat dosis kedua.