Kinerjanya Dikritik Pimpinan DPRD Pekanbaru, Kepala Dinkes M Noer: Saya Anggap Hanya Nyanyian Burung

17 Mei 2021
Kepala Dinkes Pekanbaru M Noer. Foto: Surya/Riau1.

Kepala Dinkes Pekanbaru M Noer. Foto: Surya/Riau1.

RIAU1.COM -Tengku Azwendi, salah seorang pimpinan DPRD Kota Pekanbaru mengkritik kinerja Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) M Noer karena meningkatnya kasus corona. Namun, kritikan tersebut dianggap M Noer hanya kicauan burung belaka. 

"Memangnya seperti apa kinerja dia. Apakah kinerja dia memang baik," kata M Noer usai rapat finalisasi pelaksanaan vaksinasi massal dan kunjungan presiden di Mal Pelayanan Publik (MPP), Senin (17/5/2021). 

Undangan rapat paripurna diagendakan pukul 09.00 WIB. Namun, rapat paripurna baru dimulai pukul 11.30 WIB.

"Saya sebagai kepala dinas sudah mengirim anggota untuk mengikuti rapat paripurna hari itu. Saya mengirim orang-orang terbaik saya," ungkap M Noer.

Pada hari itu di waktu yang sama, M Noer memimpin rapat untuk pendistribusian vaksin. Tak hanya itu, M Noer kurang tidur karena istrinya terpapar virus corona. 

"Saya baru pulang dari rumah sakit jam 3 pagi. Tapi demi tugas, saya tetap bekerja," ucap M Noer. 

Ia meminta agar kritikan pimpinan DPRD Pekanbaru itu jangan sampai ada unsur lain. Sebab, seorang M Noer itu belum tentu calon kepala daerah. 

"Kenapa sibuk sekali membunuh karakter M Noer. Yang jelas, saya bekerja maksimal. Saya anggap hanya nyanyian burung. Insya Allah, saya berikan yang terbaik. Biarkanlah mereka dengan versi mereka," tutur M Noer.

Sebelumnya, Wakil Ketua II DPRD Pekanbaru Tengku Azwendi Fajri dalam rapat paripurna pengesahan Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) Inisiatif tentang Perlindungan Masyarakat dari Penyebaran dan Dampak Covid-19, Rabu (5/5/2021), mengatakan, kasus corona meningkat sangat luar biasa akhir-akhir ini. Kepala Dinkes Kota Pekanbaru harus dievaluasi. 

"Menurut kami, beliau tidak serius. Beliau gagal dalam pencegahan penyebaran virus corona," ujarnya. 

Buktinya, dalam pengesahan Ranperda Penanganan Covid-19, kepala Dinkes Pekanbaru pun tidak hadir. Seharusnya, kepala Dinkes sadar betapa pentingnya perda ini. 

"Melalui rapat paripurna ini, saya minta wali kota untuk mengevaluasi kepala Dinkes," tegas Azwendi.