Dinkes Pekanbaru Sebut Etnis Tionghoa Masih Sedikit yang Ikut Vaksinasi Massal

Dinkes Pekanbaru Sebut Etnis Tionghoa Masih Sedikit yang Ikut Vaksinasi Massal

9 April 2021
Vaksinasi massal di Hotel Novotel pada 7 April 2021. Foto: Surya/Riau1.

Vaksinasi massal di Hotel Novotel pada 7 April 2021. Foto: Surya/Riau1.

RIAU1.COM -Pekanbaru diramaikan dengan aksi vaksinasi massal warga keturunan  Tionghoa akhir-akhir ini. Faktanya, warga pribumi yang ternyata lebih antusias mengikuti vaksinasi massal. 

Hal itu dikatakan Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pekanbaru Dokter Zaini Rizaldy saat dihubungi, Jumat (9/4/2021). 

"Sebenarnya tidak seperti itu. Kalau dihitung secara keseluruhan, warga pribumi masih lebih banyak," ujarnya. 

Warga keturunan Tionghoa terlihat banyak divaksin karena mau membantu penyelenggaraan vaksinasi massal. Warga Tionghoa bersedia menyediakan fasilitas seperti vaksinasi massal di Hotel Novotel pada 7 April lalu. 

"Vaksinasi massal di hotel itu bukan kami yang bayar. Mereka yang membayar sewa ruangannya, meja, kursi, dan konsumsi," sebut Dokter Bob, panggilan akrabnya. 

Tim relawan dari etnis Tionghoa itu yang bekerja menggelar vaksinasi massal. Sedangkan Dinkes hanya menyediakan tim vaksinasi. 

"Karena, mereka yang menggelar kegiatan vaksinasi massal. Otomatis, mereka mengajak keluarga terdekat. Jadi, seolah-olah mereka yang banyak divaksin. Padahal tidak," ucap Dokter Bob. 

Sedangkan rombongan etnis Tionghoa yang vaksinasi massal di Rumah Sakit Daerah (RSD) Madani, bukan untuk dosis pertama. Rombongan itu mengikuti vaksinasi untuk dosis kedua. 

"Hingga kini, total warga Pekanbaru yang sudah divaksin sekitar 55.000 orang. Dari jumlah itu, etnis Tionghoa paling hanya 30 hingga 40 persen saja," jelas Dokter Bob.