Bikin Curiga! Nakes yang Tak Bisa Divaksin Makin Banyak, Dinkes Pekanbaru Turunkan Tim ke Rumah Sakit dan Klinik

16 Februari 2021
Seorang nakes disuntik vaksin Sinovac di RSD Madani beberapa waktu lalu. Foto: Surya/Riau1.

Seorang nakes disuntik vaksin Sinovac di RSD Madani beberapa waktu lalu. Foto: Surya/Riau1.

RIAU1.COM -Tenaga kesehatan (nakes) yang tak bisa divaksin makin banyak membuat Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pekanbaru mulai curiga. Dinkes Pekanbaru memutuskan untuk menurunkan tim ke rumah sakit dan klinik guna menyelidiki riwayat kesehatan masing-masing nakes. 

Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pekanbaru Dokter Zaini Rizaldy, Senin (15/2/2021) malam, mengatakan, ada 14.674 nakes yang bertugas di Pekanbaru, baik di rumah sakit daerah dan puskesmas maupun rumah sakit swasta dan klinik pratama. Jumlah nakes yang mendaftar untuk disuntik vaksin terus bertambah. 

Awalnya, nakes yang terdaftar hanya 11.260 orang. Vaksin Sinovac yang diterima 11.431 dosis.

Nakes yang divaksin tahap pertama 9.676 orang. Nakes yang divaksin tahap kedua 3.628 orang. 

"Jadi, nakes yang sudah divaksin sudah 82 persen ," ungkap Bob, sapaan akrabnya. 

Para nakes ini hasil vaksinasi di 14 puskesmas, 11 rumah sakit, dan 1 Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP). 

Sementara itu, ada 14.100 nakes dengan kategori tidak bisa divaksin. Para nakes yang tidak bisa divaksin ini adalah penyintas Covid-19 (sudah pernah terjangkit virus corona). Nakes yang memiliki 14 macam penyakit penyerta (komorbid) juga tak bisa divaksin saat ini. Jumlah nakes yang tak bisa divaksin 4.043 orang. 

"Hal ini menjadi pertanyaan bagi kami karena nakes yang tak bisa divaksin semakin banyak," ucap Dokter Bob. 

Untuk menyelidiki hal ini, Dinkes Pekanbaru menurunkan tim ke fasilitas kesehatan (faskes). Riwayat kesehatan para nakes akan diperiksa satu per satu.