Kepala Disperindag Pekanbaru Tegaskan Tak Ada Preman yang Pungut Retribusi Lapak Pedagang di Terminal AKAP

Kepala Disperindag Kota Pekanbaru Ingot Ahmad Hutasuhut. Foto: Surya/Riau1.
RIAU1.COM -Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) menegaskan bahwa tidak ada preman setempat yang melakukan pungutan retribusi lapak pedagang sayur mayur di belakang Terminal C Bandar Raya Payung Sekaki (dikenal dengan Terminal AKAP), Kecamatan Payung Sekaki. Hanya saja, parkir kendaraan memang dikelola oleh Disperindag melalui koperasinya.
Kepala Disperindag Kota Pekanbaru Ingot Ahmad Hutasuhut di Gedung Utama Kompleks Perkantoran Tenayan Raya, Kamis (4/2/2021), mengatakan, para pedagang yang berjualan di belakang Terminal AKAP itu hanya untuk sementara. Pasar tersebut bukan pasar induk.
"Mereka adalah para pedagang yang dulunya berjualan di Pasar Cik Puan Jalan Tuanku Tambusai (dulu Jalan Nangka). Mereka pedagang grosir sayur-mayur," jelasnya.
Karena dinilai sangat mengganggu (menyebabkan kemacetan), para pedagang itu dipindahkan ke Terminal AKAP. Rencananya, para pedagang grosir ini memang akan dipindahkan ke Pasar Induk di Jalan Soekarno-Hatta, Kecamatan Sidomulyo Barat.
"Karena pembangunan Pasar Induk belum selesai, para pedagang masih berjualan di belakang Terminal AKAP. Sejauh ini, kami melakukan koordinasi dan penataan tempat berdagang mereka," ujar Ingot.
Untuk operasional diserahkan kepada kelompok-kelompok pedagang grosir itu. Para pedagang grosir itu dipersilakan bersepakat untuk masalah listrik dan lain-lain berkaitan dengan operasional.
Parkirnya dikelola resmi oleh Koperasi Disperindag. Retribusi parkir dipungut oleh Disperindag.
"Tapi, retribusi lapak belum ada sampai sekarang. Kalau ada preman setempat yang memungut retribusi lapak pedagang, itu tidak benar. Kalau ada, pedagang jangan mau bayar," tegas Ingot.
Diberitakan sebelumnya, para pedagang sayur-mayur grosir ini dipindahkan dari Pasar Cik Puan ke dalam Terminal AKAP. Sejak Terminal AKAP resmi diambil alih pemerintah pusat pada 2019, para pedagang grosir digusur ke belakang Terminal AKAP.
Lapak baru sudah dibangun di luar terminal. Lokasi baru ini atas saran pihak Pemko Pekanbaru. Lapak yang dibangun sekitar 200 buah yang terdiri dari 100 lapak pedagang cabai dan 100 lapak pedagang sayuran.
"Kami ini pemasok cabai dan sayuran untuk pedagang di Pasar Pusat dan Pasar Agus Salim. Proses bongkar muat barang boleh dilakukan di dalam terminal," sebut Harahap, salah seorang pedagang cabai di lokasi tersebut
Ia tak mempermasalahkan jika diminta pindah kembali ke lokasi lain suatu hari nanti. Bagi para pedagang, hal yang terpenting itu adalah bisa tetap berjualan.