PJU di Beberapa Ruas Jalan Pekanbaru Tidak Menyala, Kabarnya Pemko Belum Bayar Tunggakan

2 Februari 2021
PJU di Jalan Tuangku Tambusai tidak menyala/N24

PJU di Jalan Tuangku Tambusai tidak menyala/N24

RIAU1.COM -PEKANBARU - PLN mengambil kebijakan untuk memutus aliran listrik di beberapa ruas jalan yang ada di Pekanbaru, dan hal ini sudah berlangsung beberapa malam terakhir. 

Terkait kabar ini, disebutkan karena Pemerintah Kota Pekanbaru menunggak pembayaran Penerangan Jalan Umum (PJU) kepada PLN. "Iya benar (menunggak)," kata Staf Humas PLN Pekanbaru, Usman Nasution, dalam informasinya Senin (1/2/2021).

Namun, Usman belum bisa memastikan berapa nilai jumlah tunggakan Pemko Pekanbaru ke PLN Pekanbaru sehingga berakibat pemutusan jaringan penerangan umum di sejumlah ruas jalan tersebut. "Kami masih mendata, nanti kami sampaikan lebih jelasnya," sebut Usman.

Sebagaimana diketahui sudah sejak akhir Januari 2021 pada malam hari sejumlah ruas jalan di Pekanbaru gelap gulita. 
Beberapa yang terpantau di lapangan adalah pada ruas jalan Tuanku Tambusai, Soekarno Hatta, Jenderal Sudirman, dan Arifin Ahmad.

Beberapa pedagang yang berjualan pada malam hari mengakui bahwa lokasi tempatnya berjualan gelap penerangan. Dan beberapa pengguna jalan juga tidak sedikit yang mengeluh akibat tidak adanya penerangan jalan umum ini.

Mereka khawatir akan maraknya tindakan kriminal seperti jambret dan begal di malam hari akibat kondisi jalan yang gelap. "Sudah beberapa malam ini padam lampu jalan, khususnya di jalan Arifin Ahmad. Setiap kami pulang, kondisi jalan gelap sekali. Takutnya ada begal atau jambret," sebut salah seorang pengguna jalan. 

Ditempat terpisah, Kepala Dinas Perhubungan Kota Pekanbaru, Yuliarso membantah adanya tunggakan. Ia menyebutkan bahwa pihaknya hanya telat lakukan pembayaran.

Yuliarso menyebutkan bahwa tunggakan dengan telat membayar itu berbeda.
"Iya padam, tapi bukan tunggakan. Itu pembayaran rutin kita yang terlambat," tukas Yuliarso.

Yuliarso menyampaikan, pemadaman terjadi sejak beberapa hari terakhir. Pihaknya mengaku sudah berupaya mengatasi hal itu agar lampu tidak dipadamkan. Sebab, selain listrik yang tidak dibayar, gaji mereka juga telat dibayarkan. "Kami sudah koordinasi sama PLN. Intinya tanggal 20 Januari gaji kami telat pembayaran, gaji kita juga telat. Jadi ada proses manual, makanya jadi padam," singkat Yuliarso dalam informasinya. [N24]