Pameran Visual art 2020, Usung Tema Degil Dengan Banyak Karya Visual Art Menarik dan Unik
Pameran Visual art 2020, Usung Tema Degil Dengan Banyak Karya Visual Art Menarik dan Unik
RIAU1.COM -Setelah sukses menggelar pameran visual art 2019,Syam Art Management (SAM) kembali melakukan hal serupa di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau tahun 2020. Konsepnya sama pameran seni rupa di luar ruangan (visual art exhibition in billboard) berlangsung dari tanggal 18-31 Desember 2020 di Pekanbaru.
Project Manager, Fachrozi Amri menyampaikan Luar Ruang 2020 menampilkan karya-karya dari seniman khususnya fortografi, ilustrasi, dan desain grafis. Tahun 2020 ini menghadirkan karya dari seniman ternama dari Pekanbaru, Yogyakarta, Denpasar, Surabaya, dan Banten.
“Riau memang kekurangan tempat yang representatif sebagai tempat apresiasi karya seni yang bisa dikatakan layak, bahkan bisa dikatakan tidak memiliki galeri. Tetapi kita ingin terus memberikan edukasi bagaimana seni rupa itu bisa diapresiasi di sini seperti daerah-daerah lainnya,” sebut Fachrozi Amri dalam konferensi pers di Alaka Coffee, Jumat, 18 Desember 2020, di Pekanbaru.
Bagi Fachrozi sebenarnya pemerintah daerah dan pihak lainnya sangat mendukung Luar Ruang 2020 yang direncanakan berkelanjutan dari tahun ke tahun. "Kita ingin berikan edukasi sekaligus sosialisasi yang menimbulkan keingintahuan dari masyarakat soal seni rupa di Pekanbaru yang juga tidak kalah dari daerah lainnya. Dan ini kita tuan rumah dan harapannya tentu saja bisa memberikan pendidikan apresiasi seni. Karena banyak event seni minim penonton. Untuk itu butuh pengalaman visual. Maka itu Luar Ruang 2020 kita selenggarakan," sebut Fachrozi Amri.
Seniman undangan antara lain Agan Harahap (Yogyakarta), Angki Purbandono (Yogyakarta), M A Roziq (Yogyakarta), Andhari Donora (Pekanbaru), Febriandy (Pekanbaru), Furqon Elwe (Pekanbaru), dan Julian Sitompul (Pekanbaru). Kemudian ada Sebastian (Banten), Sahlul Fahmi (Surabaya), Rony Rahardian (Jakarta), dan Farhan Adityasmara (Denapsar).
Semua karya seniman tersebar di sejumlah jalan protokol di Kota Pekanbaru. "Kita harap event ini jadi ikon kota dengan pagelaran seni rupa atau visual art berbasis nasional dan internasional," harapnya.
Sementara itu Kurator, Syamyatmoko menyampaikan sebenarnya di Riau banyak ide kreatif kesenian, tetapi selalu tantangan adalah berkelanjutan. "Sehingga kita tidak ada ikon project seni rupa yang punya skala tingkat nasional. Untungnya dengan koneksi yang ada mempermudah dalam terselenggara Luar Ruang 2020, meski dalam masa pandemi Covid-19," sebut Syamyatmoko.
Syamyatmoko mengatakan banyak pihak di luar Pekanbaru mengapresiasi bahkan heran dengan konsep Luar Ruang yang memanfaatkan Billboard. Sebab di luar Pekanbaru untuk memanfaatkan satu billboard membutuhkan dana yang tidak sedikit.
"Luar Ruang adalah galeri seni rupa yang unik dan ekslusif. Bagi orang luar Pekanbaru mereka tidak menyangka bisa terlaksana. Sebab satu billboard saja bisa menelan anggaran Rp70 jutaan satu tiang. Kali saja berapa tiang, sudah ratusan juta rupiah habis, istilahnya terbuang uang. Tetapi Pekanbaru bisa, berkat dukungan serta support semua pihak termasuk dari dinas pariwisata event ini bisa terselenggara," sebutnya
Syamyatmoko mengatakan tema Luar Ruang 2020 adalah 'Degil' yang dalam bahasa Melayu sering diartikan nakal atau keras kepala. "Jadi tema Degil ini bisa berarti positif dan negatif. Tetapi kalau kita mengartikannya Degil itu seperti yang kami lakukan sekarang, meski tidak punya galeri seni rupa yang layak tapi nyatanya masih bisa berkarya. Walau di tengah pandemi Covid-19 kita keras kepala tetap bisa terseelnggara. Berkat semangat dan dukungan semuanya. Maka kami berharap kata Degil itu bisa membuat bagi seniman tidak patah semangat," sebutnya.(riki)