2 Kepsek Positif Corona dan 1 Meninggal Dunia, Wali Kota Pekanbaru Ingatkan Sekolah Swasta Jangan Nekat Gelar Tatap Muka

18 September 2020
Wali Kota Pekanbaru Firdaus. Foto: Surya/Riau1.

Wali Kota Pekanbaru Firdaus. Foto: Surya/Riau1.

RIAU1.COM -Tiga kepala sekolah positif corona dimana salah satunya meninggal meninggal dunia pada 12 September lalu. Melihat kondisi ini, Pemko Pekanbaru mengimbau sekolah swasta jangan nekat menggelar proses belajar mengajar tatap muka.

"Saya mendapat informasi bahwa masih ada sekolah swasta yang masih nekat menggelar proses belajar mengajar tatap muka. Saya tegaskan, jangan 'kucing-kucingan' dengan kami," ucap Wali Kota Pekanbaru Firdaus di Hotel Novotel, Kamis (17/9/2020).

Hingga saat ini, ada tiga kepala sekolah yang positif corona. Salahnya satunya telah meninggal dunia pada 12 September lalu.

"Kepala SMP Madani Ridwan meninggal akhir pekan lalu akibat virus corona," katanya.

Dua kepala sekolah lainnya yang juga positif corona adalah kepala SMP dan SD di Kecamatan Rumbai. Untuk itu, para kepala sekolah dan guru yang masih beraktivitas agar patuh dengan protokol kesehatan.

"Karena zona merah corona, kami menunda proses belajar mengajar secara daring dikombinasikan dengan tatap muka," ucap Firdaus.

Diberitakan sebelumnya, Ridwan, Kepala SMP Madani Pekanbaru meninggal dunia di Rumah Sakit Awal Bros Ahmad Yani, Sabtu (12/9/2020), sekitar pukul 08.00 WIB. Ia meninggal dunia akibat virus corona.

Informasi yang diperoleh dari pihak Pemko Pekanbaru, Kepala SMP Madani Ridwan telah meninggal dunia saat menjalani perawatan pasien khusus corona di Lantai 6 RS Awal Bros Ahmad Yani. Ridwan sebelumnya merupakan Kepala SMP 4 Pekanbaru. Ridwan meninggal dunia pukul 08.00 WIB.

Pasien lain yang juga meninggal yaitu Dokter Oki Alfin. Dokter yang bertugas di Puskesmas Gunung Sahilan, Kabupaten Kampar ini dirawat di ruang isolasi pasien corona Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Achmad Pekanbaru. Dokter Oki meninggal dunia pukul 08.06 WIB.

Pelaksana Harian (Plh) Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Pekanbaru Dokter Zaini Rizaldy saat dikonfirmasi membenarkan informasi tersebut.

"Iya benar," imbuhnya.