Kepala SMP Madani Pekanbaru dan Dokter Puskesmas Gunung Sahilan Kampar Meninggal Dunia Akibat Virus Corona Hari Ini

12 September 2020
Kepala SMP Madani Pekanbaru Ridwan dan Dokter Puskesmas Gunung Sahilan Kampar Oki Alfin meninggal dunia akibat virus corona, Sabtu (12/8/2020). Foto: Facebook.

Kepala SMP Madani Pekanbaru Ridwan dan Dokter Puskesmas Gunung Sahilan Kampar Oki Alfin meninggal dunia akibat virus corona, Sabtu (12/8/2020). Foto: Facebook.

RIAU1.COM -Ridwan, Kepala SMP Madani Pekanbaru meninggal dunia di Rumah Sakit Awal Bros Ahmad Yani, Sabtu (12/9/2020), sekitar pukul 08.00 WIB. Ia meninggal dunia akibat virus corona.

Informasi yang diperoleh dari pihak Pemko Pekanbaru, Kepala SMP Madani Ridwan telah meninggal dunia saat menjalani perawatan pasien khusus corona di Lantai 6 RS Awal Bros Ahmad Yani. Ridwan sebelumnya merupakan Kepala SMP 4 Pekanbaru. Ridwan meninggal dunia pukul 08.00 WIB.

Pasien lain yang juga meninggal yaitu Dokter Oki Alfin. Dokter yang bertugas di Puskesmas Gunung Sahilan, Kabupaten Kampar ini dirawat di ruang isolasi pasien corona Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Achmad Pekanbaru. Dokter Oki meninggal dunia pukul 08.06 WIB.

Pelaksana Harian (Plh) Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Pekanbaru Dokter Zaini Rizaldy saat dikonfirmasi membenarkan informasi tersebut.

"Iya benar," imbuhnya.

Diberitakan sebelumnya, dua kepala sekolah positif corona di Pekanbaru. Keduanya merupakan kepala SD dan SMP.

"Dari informasi yang saya terima, dua kepala sekolah tertular virus corona. Satu orang kepala SD dan satu lagi kepala SMP," kata Wali Kota Pekanbaru Firdaus sebelum peluncuran aplikasi Dinas Pendidikan (Disdik), Jumat (11/9/2020).

Saat ini, asal-muasal kedua kepala sekolah itu sedang ditelusuri Dinas Kesehatan. Keduanya bisa saja tertular di rumah, sekolah, atau saat bersosialita.

"Karena ada anggapan meremehkan keberadaan virus corona. Akhirnya, main ke mal. Kumpul sana, kumpul sini," ungkap Firdaus.

Makanya, para pegawai Disdik dan guru diminta tidak keluar rumah jika tidak ada yang penting. Para pegawai Disdik dan guru dilarang berkumpul-kumpul lagi.

"Mari kita sama-sama menjadi agen untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan," ajak Firdaus.